Lipsus Chromebook Kemendikbud

Laptop Chromebook Masih Digunakan di Bondowoso, Bisa Dipakai saat Terhubung Internet

Sekolah di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, masih memakai laptop Chromebook bantuan Kemendikbud era Menteri Nadiem Makarim

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
Kepala Sekolah SDN Sumbersuko 1, Kecamatan Curahdami, Bondowoso, Jawa Timur, Septiyana Agustine saat menunjukkan Laptop Chromebook, bantuan yang didapat dari Kementerian Pendidikan RI. Dia menunjukkan tata cara dan berbagai tools di laptop Chromebook, pada Kamis (17/7/2025). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO -  Sekolah di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, masih memakai laptop Chromebook bantuan Kemendikbud era Menteri Nadiem Makarim.

Salah satu penerima yakni SDN  Sumbersuko 1, di Kecamatan Curahdami, Bondowoso, Jawa Timur menyebut bantuan tersebut masih digunakan hingga saat ini.

Sekolah tersebut menerima bantuan laptop Chromebook pada tahun 2022. Jumlahnya mencapai 20 buah.

Rinciannya 15 buah laptop merupakan merek Axio, dan 5 laptop merek Acer dengan model Touch Screen.

Telah tiga tahun berjalan, laptop bantuan Kementerian Pendidikan itu disebut masih dalam kondisi baik.

Bahkan, masih digunakan oleh siswa untuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK), persiapan O2SN, hingga terkadang digunakan oleh guru untuk membuat salandia atau slide power point, serta bahan ajar untuk siswa. Juga digunakan untuk memutar lagu senam pagi di YouTube.

Septyana Agustine, Kepala Sekolah SDN Sumbersuko 1, mengatakan penggunaan laptop bantuan ini memang tak seperti umumnya. Karena, hanya ada tiga aplikasi yang bisa diakses, yakni, Google Chrome,  Screencast, serta Canvas.

Sementara beberapa aplikasi lain merupakan aplikasi Kementerian Pendidikan.  Seperti aplikasi rumah pendidikan dan ruang GTK.

Baca juga: Sakit Hati Dituduh Kecanduan Judi Online Penyebab Ponakan Bunuh Lansia di Pasuruan 

Bahkan, di laptop tersebut tak terinstall Windows. Sehingga,  tak ada file explore atau pun Mircrosoft word.

Jika guru atau siswa hendak mengetik, biasanya menggunakan Google Doc, dan penyimpanannya di Google Drive.

"Ngetik word gak bisa disini. Bisa ngetiknya di Google Doc, itu pun disimpannya nanti tidak di laptopnya. Tapi di email kita," ungkapnya dikonfirmasi pada Kamis (17/7/2025).

Pihaknya belum pernah mencoba untuk install aplikasi lainnya di laptop. Sehingga, tak bisa memastikan apakah bisa atau tidak.

Ia menyebut untuk menggunakan aplikasi laptop pihaknya harus memasukkan akun belajar.id dengan username dan passwordnya.

Semua guru, kepala sekolah, dan siswa punya itu.  Jika tak punya, laptop itu tak bisa digunakan.

Disinggung tentang kecepatan laptop, kata Septiana, tak lemot. Namun memang harus terus tersambung ke internet, jadi tak bisa digunakan dalam kondisi offline.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved