Koperasi Merah Putih Jember
Koperasi Merah Putih Desa Sidomulyo jadi Percontohan di Jember
Bupati Jember, Muhammad Fawait, KMP Desa Sidomulyo ditunjuk sebagai pilot project di Jember.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Dari 248 Koperasi Merah Putih (KMP) yang telah terbentuk di Kabupaten Jember, baru satu yang dinyatakan siap beroperasi penuh, yakni KMP di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo.
Koperasi Merah Putih merupakan program nasional, yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto secara virtual, Senin (21/7/2025).
Bupati Jember, Muhammad Fawait, KMP Desa Sidomulyo ditunjuk sebagai pilot project di Jember.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi. Saat ini baru Desa Sidomulyo yang siap. Nanti akan menyusul empat KMP lain,” ujar Fawait, Selasa (22/7/2025).
Baca juga: Empat Kepala Dinas di Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Rusunawa Tambaksawah, Dua Sudah Ditahan
Koperasi Merah Putih di Sidomulyo resmi berdiri berdasarkan Akta Notaris No. 38 tertanggal 22 Mei 2025.
Koperasi ini merupakan hasil transformasi dari Koperasi Produsen Tirto Gumitir Sejahtera Bahagia. Langkah ini merupakan respons cepat atas Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan koperasi desa.
“Ini bukan koperasi biasa. Pemerintah Desa Sidomulyo merespons cepat inpres tersebut agar koperasi bisa jadi ujung tombak perekonomian desa,” kata Fawait.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jember, Sartini, menyebut koperasi ini telah mendapatkan dukungan konkret dari sejumlah BUMN, termasuk Perum Bulog, PT Pos Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank Jatim.
“Ke depan, kami sudah menyiapkan 10 koperasi lain untuk diusulkan mendapat pembiayaan dari LPDB. Tapi tentu dengan seleksi ketat. Hanya koperasi yang benar-benar siap yang akan kami dorong,” jelasnya.
Baca juga: Pemkab Bondowoso Rancang Aturan Pembatasan Sound Horeg, Volume dan Jam Operasional Dibatasi
Kepala Desa Sidomulyo, Kamiluddin, atau yang akrab disapa Mas Kades, menyebut koperasi ini sebagai episentrum pemberdayaan ekonomi desa berbasis sistem modern.
“Kami ingin membuktikan bahwa desa tidak hanya bisa menjadi penerima bantuan, tapi juga mampu mengelola sistem ekonomi berbasis gotong royong yang profesional dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kamiluddin menekankan seluruh proses pembentukan koperasi dilakukan dengan partisipasi aktif warga, mulai dari perencanaan hingga operasional.
“Keunggulan KMP Sidomulyo terletak pada struktur pelayanan yang terpadu dan unit-unit usaha fungsional yang dikelola langsung oleh warga,” tambahnya.
Baca juga: Di Tengah Negosiasi Transfer Ademola Lookman, Inter Milan Dekati Lulusan Akademi Barcelona
Koperasi ini telah mengembangkan berbagai unit usaha strategis, seperti, Gerai sembako, bekerja sama dengan Bulog dan ID Food; Gerai logistik, hasil kemitraan dengan PT Pos Indonesia; Unit simpan pinjam, sebagai lembaga keuangan mikro desa
Usaha gudang kopi, untuk distribusi dan ekspor kopi robusta, komoditas unggulan Sidomulyo; Klinik desa dan apotek digital, dengan sistem pelayanan paperless dan dukungan Kimia Farma
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.