Pelabuhan Ketapang Macet
Pemprov Usulkan Aktivasi Pelabuhan Jangkar-Gilimanuk, Urai Kemacetan di Pelabuhan Ketapang
Pemprov mengusulkan pengaktifan Pelabuhan Jangkar di Situbondo menuju Gilimanuk, Bali, membantu mengurai kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Ketapang.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Kemacetan panjang yang terjadi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mengusulkan pengaktifan Pelabuhan Jangkar di Situbondo menuju Gilimanuk, Bali, membantu mengurai kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Ketapang.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Nyono, menjelaskan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, telah mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Perhubungan, untuk meminta segera dilakukan penambahan armada kapal yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, dan mengusulkan pengaktifan Pelabuhan Jangkar di Situbondo untuk membantu mengurai kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Ketapang.
Baca juga: Potensi Inter Milan Adu Sikut dengan 4 Raksasa Eropa di Bursa Transfer, Eks AC Milan Sebabnya
"Pelabuhan Jangkar bisa dimanfaatkan untuk mengurangi beban di Ketapang, tapi kita perlu memodifikasi pengelolaannya. Truk dengan beban lebih dari 40 ton harus melalui jembatan timbang di Sedarum, Pasuruan, sebelum diarahkan ke Jangkar," kata Nyono, Minggu (27/7/2025).
Menurut Nyono, Pemprov Jatim juga meminta Kementerian Perhubungan untuk menambah kapal berkapasitas besar yang dapat melayani dermaga LCM (Landing Craft Machine) di Pelabuhan Ketapang. “Kami mengusulkan penambahan armada kapal berkapasitas besar untuk membantu mengatasi antrean panjang,” ujar Nyono.
Nyono mengatakan Pelabuhan Jangkar di Situbondo dimanfaatkan sebagai pelabuhan alternatif, dan diharapkan bisa mengurangi kepadatan di Pelabuhan Ketapang, terutama dengan menyaring truk bertonase di bawah 40 ton untuk melewati Pelabuhan Jangkar.
Baca juga: Jelang Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Pemkab Gelar Khotmil Quran Serentak
Nyono menegaskan bahwa meskipun Pemprov Jatim tidak bertanggung jawab langsung atas kemacetan tersebut, masalah ini tetap berdampak besar terhadap arus logistik dan mobilitas warga Jatim. Oleh karena itu, Pemprov merasa perlu mengajukan solusi segera kepada Kementerian Perhubungan.
Masalah kemacetan ini muncul akibat berkurangnya jumlah kapal yang beroperasi setelah peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada 2 Juli 2025, setelah evaluasi keselamatan.
Akibat penurunan jumlah kapal dan kapasitas angkut yang berkurang, antrean panjang di Pelabuhan Ketapang semakin parah, terutama untuk truk-truk bertonase berat. Antrean ini bahkan mencapai puluhan kilometer, baik di Pelabuhan Ketapang maupun di Gilimanuk. Kapal-kapal LCT kini harus mengangkut truk-truk besar, yang membutuhkan waktu lebih lama dalam proses bongkar muat, sehingga memperpanjang waktu tunggu.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Pelabuhan Ketapang macet
Pelabuhan Jangkar
Jangkar-Gilimanuk
Pemprov Jatim
TribunJatimTimur.com
jatim-timur.tribunnews.com
Kemacetan Pelabuhan Ketapang
Sopir Truk Tronton Keluhkan Area Parkir Dermaga Bulusan Minim Fasilitas, Ini Respon ASDP |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Kembali Macet, Sopir Tronton Demo Blokade Akses Masuk Pelabuhan Ketapang |
![]() |
---|
Polisi Kerahkan Puluhan Personel, Urai Kemacetan di Jalur Situbondo-Banyuwangi |
![]() |
---|
Urai Kemacetan Pelabuhan Ketapang, Satu Kapal Tambahan Dikerahkan |
![]() |
---|
Macet Panjang di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, ASDP Sebut Tiga Penyebab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.