Pelabuhan Ketapang Macet

Polisi Kerahkan Puluhan Personel, Urai Kemacetan di Jalur Situbondo-Banyuwangi

Kemacetan ini disebabkan oleh faktor cuaca buruk yang memengaruhi jadwal penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
Istimewa Faiq Nuraini
MACET: Macet di jalan Raya Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Kamis (31/7/2025) pagi. Kemacetan terjadi sejak tengah malam tadi. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Arus lalu lintas menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi kembali mengalami kemacetan, Kamis (31/7/2025). Kemacetan ini disebabkan oleh faktor cuaca buruk yang memengaruhi jadwal penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk.

Kemacetan mulai terasa sejak Selasa (29/7) dan Rabu (30/7), ketika otoritas pelabuhan terpaksa memberlakukan sistem buka-tutup penyeberangan. Penutupan berlangsung hingga 2,5 jam akibat angin kencang dan hujan yang mengganggu operasional kapal.

Kecepatan angin di kawasan pelabuhan saat itu dilaporkan mencapai 26–36 knot. Kondisi tersebut tidak memungkinkan kapal untuk beroperasi dengan aman, sehingga menyebabkan antrean kendaraan, terutama truk besar mengular hingga ke jalan nasional Situbondo-Banyuwangi.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Jalur Menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Kembali Macet

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjungwangi, AKP Bambang Darmono, membenarkan bahwa cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab utama kemacetan.

“Iya, itu salah satunya,” ujar Bambang pada Kamis (31/7).

Untuk mengurai kepadatan, pihak kepolisian mengerahkan puluhan personel di sejumlah titik rawan. Beberapa di antaranya berada di depan Pelabuhan Ketapang, Depo Pertamina, dan kawasan Bangsring.

“Anggota kepolisian siaga untuk mengatur lalu lintas, sekaligus mengantisipasi kendaraan yang mencoba menyerobot atau melanggar antrean,” tambahnya.

Baca juga: Mobil Pikap Terguling dan Hantam Tiga Tiang PJU di Burneh Bangkalan

Kemacetan kali ini didominasi oleh kendaraan truk tronton yang hendak menyebrang ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang.

Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dari BPTD Kelas II Provinsi Jawa Timur, Bayu Kusumo Nugroho, menjelaskan saat ini terdapat 27 kapal yang beroperasi di Pelabuhan Ketapang.

Dari jumlah tersebut, sembilan kapal melayani penyeberangan khusus truk besar dengan bobot di atas 35 ton, yang beroperasi di Dermaga LCM.

Kapal-kapal tersebut KMP Tunu Pratama Jaya 5888, KMP Karya Maritim I, KMP Jambo VI, KMP Pancar Indah, KMP Agung Samudera XVIII, KMP SMS Swakarya Swakarya, KMP Samudera Perkasa I, KMP Samudera Utama, KMP Liputan XII

Baca juga: Festival Mangrove 2025 Digelar di Banyuwangi, Konsolidasi untuk Rehabilitasi Ekosistem

Laporan cuaca dari BMKG pada Kamis pagi menunjukkan kondisi hujan ringan di wilayah Pelabuhan Ketapang. Kecepatan angin tercatat berada di kisaran 4–20 knot dengan tinggi gelombang 0,4–2,0 meter. Arah arus laut bergerak ke selatan dengan kecepatan maksimum 2,4 m/s, dan jarak pandang berkisar 3–6 km

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved