Wisata Lumajang

Pariwisata Makin Bergairah, Penginapan Bernuansa Alam Menjamur di Sekitar Tumpak Sewu Lumajang

Air Terjun Tumpak Sewu merupakan destinasi wisata hidden gem di Lumajang. Banyak yang menuebut Tumpak Sewu sebagai air terjun Niagara versi tropis.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Haorrahman
Cotagges Sambas Lumajang
POTENSIAL: Salah satu penginapan Cotagges Sambas Lumajang di sekitar tempat wisata air terjun Tumpak Sewu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Penginapan sedang menjamur berdiri di area tersebut beberapa waktu terakhir. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Sektor pariwisata di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai bergairah. 

Di kawasan wisata air terjun Tumpak Sewu, Desa Sidomulyo, penginapan berkonsep cottages mulai bermunculan, menawarkan pengalaman menginap yang menyatu dengan alam.

Air Terjun Tumpak Sewu merupakan destinasi wisata hidden gem di Lumajang. Banyak yang menuebut Tumpak Sewu sebagai air terjun Niagara versi tropis.

Makna nama Tumpak Sewu sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang artinya Tumpah Seribu atau Seribu yang Jatuh.

Baca juga: Dihantui Pencurian Motor, Unej Tarik Ribuan Mahasiswa KKN di Lumajang

Data Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang mencatat, setidaknya ada 13 penginapan di sekitar Tumpak Sewu

Sebagian besar mengusung desain cottages atau pondokan dengan tambahan fasilitas restoran untuk melengkapi pengalaman wisata.

Salah satunya adalah Cottages and Sambas Resto, milik Frensen (33), warga Pronojiwo, Lumajang. Ia melihat peluang besar di sektor ini dan mulai mengelola bisnis tersebut sejak akhir 2024. Penginapan yang ia kelola memiliki 35 kamar dengan tarif mulai dari Rp400 ribu per malam.

"Awalnya saya ingin mengembangkan wisata di sini. Belum setahun berjalan, alhamdulillah ada kebanggaan karena Tumpak Sewu kini jadi ikon Lumajang," ujar Frensen, Rabu (13/8/2025).

Baca juga: Jadi Atensi, Polda Jatim ke Lumajang Buru Pencuri Motor Mahasiswa KKN

Frensen menilai, daya tarik utama kawasan ini tidak hanya Tumpak Sewu, tetapi juga keberadaan air terjun Kapas Biru yang tak kalah memukau. Kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, terus meningkat, terutama pada musim liburan atau ketika musim dingin di negara asal wisatawan asing.

"Kalau musim dingin di negara mereka, banyak yang datang dari Bali kemudian lanjut ke Lumajang," jelasnya.

Dari sisi perizinan, Frensen mengaku tidak menemui kendala berarti. Prosesnya berjalan lancar selama semua persyaratan dipenuhi. “Sejak awal kami sudah mengurus izin dan mengikuti aturan. Bahkan pihak Imigrasi juga sempat melakukan monitoring,” tambahnya.

Frensen mendorong warga lokal untuk turut mengembangkan potensi wisata daerah. 

Baca juga: Rentetan Pencurian Motor Teror Mahasiswa KKN di Lumajang 

"Kami berharap ke depan putra-putri daerah mau berinvestasi di sini, supaya pariwisata semakin berkembang," harapnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati, mengatakan pihaknya sedang menyiapkan program percepatan peningkatan kapasitas SDM pariwisata. Fokusnya adalah pada kemampuan bahasa asing dan hospitality pengelolaan destinasi, termasuk penginapan.

“Kami ingin pemandu wisata tidak hanya menjadi penerjemah, tapi juga sahabat perjalanan yang membuat wisatawan pulang membawa cerita indah tentang Lumajang,” ungkap Yuli.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved