“Sekarang, Allhamdulillah bisa berkembang dengan membuat songkok hitam dan lain sebagainya. Bahkan, juga sudah bisa produksi mukena dan baju muslim,” urainya.
Sebelum merintis usaha sendiri, Haji Mat adalah karyawan sebuah tempat usaha pembuatan songkok.
Baca juga: Tabung Gas Meledak, Dapur Warga di Lereng Argopuro Situbondo Ludes Terbakar
“Kurang lebih saya belajar tujuh tahun lebih di tempat pembuatan songkok dan perlengkapan haji, mulai belanja benang sampai produksi,” paparnya.
Setelah itu, ia memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri setelah menikah pada 1997. Ia bersama istri nekat berbekal belajar secara otodidak.
"Modal saya dulu Rp 700.000,” imbuhnya.
Lambat laun, usaha Haji Mat berkembang. Ia mengajak para tetangga untuk bekerja bersama.
“Jadi semuanya saya lakukan sendiri. Mulai belanja bahan, produksi awal sampai akhir. Awalnya hanya dua mesin, allhamdulillah terus bertambah,” tegasnya.
(TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika)