TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi di Kabupaten Jember pada Desember 2023 sebesar 0,22 persen.

Inflasi di Bumi Pandalungan pada akhir 2023 tersebut, dipicu kenaikan harga beberapa bahan pokok menjelang pergantian tahun.

Kepala BPS Jember Tri Erwandi mengatakan bahwa beberapa lonjakan harga bahan pokok, yang menjadi penyumbang inflasi tersebut adalah beras, gula, cabai rawit dan bawang merah.

"Si pedas yakni cabai rawit dan cabai merah, beras gula, bawang merah dan bawang putih.Lalu emas perhiasan, yang membuat inflasi naik sedikit sebesar 0,22 persen," ujarnya, Kamis (4/1/2024).

Sementara untuk inflasi tahunan di Kabupaten Jember sepanjang 2023, kata dia, bisa ditekan sebesar 2,29 persen. Mengingat di 2022, inflasinya pernah mencapai 7 persen.

"Bisa ditekan hingga 2,29 persen, dan inflasinya terendah ke dua level Jawa Timur, setelah Banyuwangi," kata Tri Erwandi.

Tri Erwandi menilai kerja keras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember tahun ini, cukup berhasil untuk menekan kenaikan harga di pasaran. Mengingat pada 2022 inflasi di Kota Tembakau ini tertinggi ke-4 di level Nasional. 

"Dengan melakukan pertemuan mingguan untuk membahas inflasi, serta melibatkan banyak stakeholder, mulai dari Kadin hingga Bea Cukai," katanya.

Oleh karena itu, Tri Erwandi menjelaskan agar inflasi tetap terkendali, pemerintah daerah harus mengawal pergerakan harga komoditas di pasaran yang perubahannya cepat.

Baca juga: Pemkab Probolinggo Tetapkan 8 Program Prioritas pada 2024

"Seperti beras dan cabai rawit ini harus dikawal, khususnya ketersediaan. Karena kebutuhan Jember terhadap komoditas ini cukup besar, sebab jumlah penduduknya juga banyak, nomor tiga di Jawa Timur, setelah Surabaya dan Malang jumlah penduduknya," tuturnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)