Berita Viral

Viral Kisah Gibran, Bocah Asal Bogor Nangis Kelaparan Disuruh Ibu Makan Garam, Keseharian Terungkap

Editor: Luky Setiyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral kisah bocah bernama Gibran nangis kelaparan. Sang ibu menyuruh bocah tersebut makan garam karena tak ada makanan.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral kisah bocah bernama Gibran nangis kelaparan.

Sang ibu menyuruhnya makan garam karena tak ada makanan.

Kisah Gibran mulai viral usai beredar videonya saat menangis kelaparan.

Tampak, Gibran juga sempat minta makan ke ibunya.

Baca juga: Usai Picu Kecelakaan di Jalan Tol Layang MBZ, Pengemudi Fortuner Ganti Plat Nomor, Aksinya Viral

Baca juga: Viral di Media Sosial, Wanita di Ngawi Wafat Usai Cabut Gigi Bungsu, Biaya Perawatan Ratusan Juta

Namun sang ibu meminta anaknya untuk makan garam karena tak ada makanan.

Petugas listrik yang melihat kejadian itu mengajak Gibran dan adiknya mencari makan.

Setelah videonya viral, Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani, mendatangi rumah Gibran dan memberikan sejumlah bantuan.

Terungkap keluarga Gibran yang kurang mampu belum ada di daftar penerima bantuan dari pemerintah atau bantuan sosial (Bansos).

Kendati demikian, selama ini keluarga Gibran tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima bantuan dari pemerintah.

"Kami sudah konfirmasi ke RT/RW kenapa tidak didata dan sebagainya. Sebetulnya sudah, namun keluarga belum sempat memberikan data-data yang menjadi prasyarat untuk bisa didaftarkan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).

Di samping itu, Tenny Ramdhani mengaku baru mengetahui kejadian tersebut setelah ramai jadi perbincangan di media sosial.

Ia pun langsung mengunjungi kediaman keluarga Gibran untuk melihat kondisi sang anak dan memberikan support khususnya kepada ayah dari Gibran yang saat itu ada di rumah.

"Kami memberikan dukungan moril, motivasi kepada bapak Hamzah. Kemudian membawa bantuan baik berupa makanan maupun juga family kit dan lain-lain," terangnya.

Tenny Rhamdani memaparkan, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, keluarga tersebut langsung didaftarkan ke dalam DTKS dan juga BPJS Kesehatan.

Ia mengatakan, langkah tersebut diambil untuk jangka panjang dalam memberikan kesejahteraan bagi keluarga yang bersangkutan.

Halaman
1234