TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Pemkab Lumajang mengkonfirmasi adanya kenaikan gas elpiji 3 kilogram yang akan diberlakukan, Rabu (15/2/2025).
"Jadi bahasanya lebih ke penyesuaian harga. Dari Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu untuk HET (harga eceran tertinggi)-nya elpiji kemasan 3 kilogram di tingkat pangkalan," ujar Kepala Bidang Perdagangan dan Metrologi Legal pada Dinas Koperasi Perdagangan Kabupaten Lumajang, Dadang Arifin Prestiawan, Rabu (14/1/2025).
Menurut Dadang ada alasan tersendiri harga elpiji perlu dilakukan penyesuaian memasuki tahun 2025 ini.
Dadang menjelaskan penyesuaian harga elpiji secara regulasi telah tertuang sebagaimana Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 yang diterbitkan pada 24 Desember 2024.
Baca juga: Fenomena Koin Jagat, Anggota DPRD Jatim Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan
"Memang pertimbangannya adalah untuk ketersediaan Elpiji secara berkelanjutan memerhatikan anggaran subsidi juga. Sehingga dilakukan penyesuaian harga," ungkapnya.
Ketika kenaikan harga sudah diberlakukan, Dadang menyarankan masyarakat untuk membeli elpiji 3 kilogram di tingkat pangkalan agar mendapat harga yang transparan.
Dadang melihat harga elpiji di tingkat eceran di toko-toko kelontong kerap terjadi dinamika harga yang bervariatif.
"Ini pangkalan yang resmi, kalau pengecer di luar alur distribusi yang resmi. Jadi jika ada dinamika harga yang di atas HET itu kami pastikan bukan di pangkalan tapi bukan pengecer," katanya.
Hendra (40) pemilik toko eceran di Jogoyudan Lumajang mengaku kesulitan mendapat stok elpiji baru-baru ini.
Tampak beberapa tabung elpiji di tokonya masih terjejer rapi lantaran belum adanya stok.
Baca juga: Masalah Keluarga, Suami di Probolinggo Bakar Rumahnya Sendiri
"Sudah kosong ya hari ini kosong (elpiji). Belum tahu kapan ada lagi," ujarnya sembari melayani pembeli rokok.
Hendra mengaku sudah mendengar kabar adanya kenaikan harga elpiji. Menurutnya, kenaikan elpiji pasti berdampak pada nilai harga di tingkat pengecer seperti di toko miliknya.
"Ya pasti ada dampaknya kenaikan ini, saya kemarin sebelum naik saja sudah jual Rp 18 ribu itu untungnya cuma Rp 2 ribu. Nah ini bisa bisa lebih dari Rp 18 ribu pastinya, untungnya bagaimana (kalau tidak naik)," keluhnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)