Berita Bondowoso

Warga Desa Jampit Bondowoso Berharap Dapat Pasokan Listrik dari  PLTP Blawan Ijen Usai Diresmikan

Penulis: Sinca Ari Pangistu
Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PLTP BLAWAN IJEN - PLTP Blawan Ijen yang ada di Desa Kalianyar, Kecanatan Ijen Bondowoso, Jawa Timur, saat diresmikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto saat melalui zoom, pada Kamis (26/6/2025). Masyarakat sekitar mengharapkan bisa mendapatkan pasokan listrik dari PLTP sehingga ada jaminan tidak seringnya terjadi pemadaman listrik.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Masyarakat Desa Jampit, Kecamatan Ijen, dan mahasiswa di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengharapkan pasca peresmian pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Blawan Ijen, listriknya pun bisa dinikmati.

Harapan ini diutarakan pasca Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen Unit 1, Kamis (26/6/2025) lalu.

Haryono, warga Desa Jampit, Kecamatan Ijen, Bondowoso menjelaskan, seringkali di desanya mengalami pemadaman aliran listrik, hingga 1-2 hari. Terutama ketika cuaca ekstrem melanda, seperti ada angin kencang.

"Pasti kalau padam itu. Kalau angin kencang itu sudah padam, bisa sejam, kadang 1-2 hari," terangnya dikonfirmasi Jumat (29/6/2025).

Dirinya menerangkan, warga di desanya juga seringkali menghirup aroma tak sedap yang diduga berasal dari PLTP Blawan Ijen. Aromanya disebut seperti aroma gas elpiji.

"Kalau pembuangan itu, pasti kan dikuras. Apa 3 hari sekali ya tidak tahu. Pokoknya dikuras itu mesti bau, kayak elpiji," jelasnya.

Ia mengatakan memang saat ini belum ada warga yang mengeluhkan sakit saat menghirup aroma itu.

Baca juga: Dishub Bondowoso Pasang 16 CCTV di Lampu Merah, Bisa Diakses Masyarakat

Karena itulah, dirinya berharap listrik yang dihasilkan dari ekplotasi panas bumi di Kecamatan Ijen ini bisa dinikmati masyarakat.

"(Jadi harapannya gak hanya dapat polusi aromanya, tapi dapat listtiknya juga ya?) Dapat listriknya juga," terang Haryono.

Ainur Rofek, Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Bondowoso, menerangkan, secara geografis wilayah ijen merupakan wilayah pegunungan atau dataran tinggi.

Kabel listrik yang terpasang melewati pegunungan dari Dusun Kayumas Kabupaten Situbondo, sampai wilayah Kecamatan Ijen. 

Ketika cuaca ekstrem sangat rawan dengan bencana longsor dan angin yang mengakibatkan pohon tumbang menimpa kabel dan tiang listrik.

"Kondisi ini mengakibatkan lampu di rumah warga Kecamatan Ijen padam kadang sampai tiga hari, bahkan kadang sampai satu Minggu, kecuali Blawan karena di sana memakai turbin sendiri," terangnya.

Karena itulah, PMII Bondowoso mengharapkan dengan peresmian PLTP Blawan Ijen,  pemerintah pusat maupun pemerintah daerah segera memanfaatkan listriknya bagi warga Ijen.

"Agar warga Ijen tidak lagi mengalami kesulitan penerangan lampu meski keadaan cuaca ekstrem," pungkasnya.

Baca juga: Pilkades Serentak Bondowoso 2025 Ditunda, Peraturan Pemerintah Belum Turun

Halaman
12