Berita Banyuwangi

Kemenlu Ajak Mitra Strategis Internasional Perkuat Ekosistem Kreatif Banyuwangi

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia mengoneksikan Banyuwangi dengan jaringan industri kreatif dunia lewat lokakarya.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
Humas Pemkab Banyuwangi
INDUSTRI KREATIF: Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia mengoneksikan Banyuwangi dengan jaringan industri kreatif dunia lewat lokakarya. Lokakarya tersebut melibatkan mitra strategis internasional dari berbagai negara untuk memperkuat ekosistem kreatif yang kian tumbuh di Banyuwangi. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia mengoneksikan Banyuwangi dengan jaringan industri kreatif dunia lewat lokakarya. Lokakarya tersebut melibatkan mitra strategis internasional dari berbagai negara untuk memperkuat ekosistem kreatif yang kian tumbuh di Banyuwangi.

Dukungan Kemenlu adalah bagian dari program Sekolah Staf Dinas Luar Negeri yang kali ini diikuti 18 Diplomat Muda. Sesdilu merupakan Diklat Fungsional Berjenjang Diplomatik yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para diplomat muda Indonesia, salah satunya dengan melakukan kunjungan lapang ke daerah.

“Biasanya lokus kunjungan kami di level provinsi. Namun kali ini kami memberanikan diri untuk ke Banyuwangi karena menurut kami Banyuwangi ini sudah memiliki banyak hal yang bisa kami eksplor dan kami koneksikan dengan mitra internasional Kemenlu,” kata Direktur Sesdilu Kemenlu RI, Tubagus Edwin Suchranudin, saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (29/10/2025). Sesdilu di Banyuwangi ini berlangsung dari Selasa – Jumat (28-31 Oktober 2025).

Baca juga: Update Atap Asrama Santri Putri Ponpes Situbondo Ambruk, Santriwati Korban Tewas Telah Dimakamkan

Turut hadir para diplomat senior, di antaranya, Duta Besar RI untuk Serbia (2010-2014), Semuel Samson; Duta Besar RI untuk Suriname (2010-2014) dan Bahrain (2017-2021), Syahrir Rahardjo; serta Duta Besar RI untuk Rumania (2014-2017) Diar Nurbiantoro. Para diplomat senior tersebut sekaligus sebagai mentor para peserta Sesdilu. 

Edwin membeberkan, Banyuwangi dipilih sebagai lokus karena dinilai memiliki komitmen besar untuk mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto lewat program-program di daerahnya. 

“Jujur kami juga menggunakan AI (artificial intelligence) untuk mencari lokus dengan kriteria Asta Cita Presiden. Dan yang muncul paling atas adalah Banyuwangi, dan memang tidak salah setelah kami datang ke sini,” kata Edwin. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Atap Asrama Santri Putri di Situbondo Ambruk, Satu Orang Tewas dan Belasan Luka-Luka

Selama di Banyuwangi, peserta sesdilu fokus pada empat sektor penunjang Asta Cita, yakni ketahanan pangan, industri kreatif, energi terbarukan, dan hilirisasi industri. Kemenlu juga membawa mitra internasional untuk dikoneksikan dengan Banyuwangi.  

“Harapan kami dengan jejaring yang kami miliki dan kami pertemukan dengan para pelaku usaha di Banyuwangi, mudah-mudahan bisa membantu Banyuwangi lebih naik kelas. Kami bantu apa yang dibutuhkan Banyuwangi,” kata Edwin. 

Salah satu yang dilakukan Kemenlu adalah menggelar lokakarya dengan pesertanya 30 alumni Jagoan Banyuwangi, yang berderak di sektor digital, pertanian, dan bisnis. Mereka dipertemukan dengan perusahaan dan organisasi industri kreatif dunia, seperti Epicenter Stockholm, yang merupakan Coworking space dan hub inovasi “House of Digital Innovation” yang berlokasi di jantung kota Stockholm, Swedia.

Baca juga: Saat Bupati Bertetangga, Ipuk dan Rio Bertemu di Pasir Putih Situbondo

Ada pula Opus Solution, perusahaan berbasis di Hongkong yang bergerak di bidang inovasi digital dan artificial intelligence (AI).

Ada juga ada ASEAN SME Academy, platform pembelajaran online gratis di bawah naungan Kementerian Perdagagan Filipina, yang menawarkan lebih dari 100 jenis pelatihan bisnis untuk mendongkrak daya saing dan kapasitas digital pelaku industri kreatif di negara-negara Asean. Selain itu juga ada BNI ventures, pijar foundation, dan lainnya. 

“Harapannya, setelah mempertemukan berbagai pihak tersebut, selain ada kesepahaman, mudah-mudahan nantinya ada keberlanjutan kerjasama yang bisa berlanjut antara Banyuwangi dengan mitra internasional,” harap Edwin.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik program tersebut. Ipuk berharap ini akan bermanfaat besar bagi pelaku usaha di Banyuwangi.

“Ini membuka ruang bagi kami untuk belajar praktik baik dari mitra internasional Kemenlu. Kami sangat senang Kemenlu membantu membukakan jejaring global. Semoga kegiatan ini bisa meningkatkan kapasitas pelaku industri kreatif di Banyuwangi, melalui pembelajaran digital, peningkatan literasi keuangan, promosi bisnis serta pemanfaatan teknologi untuk memperluas pasar,” kata Ipuk. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved