Berita Bondowoso
Lapas Bondowoso Panen Sayur dan Produksi Tempe, Ditawari Pasok SPPG
Lapas Bondowoso sukses panen sayur dan produksi tempe, hasilnya dijual ke masyarakat dan calon pemasok SPPG.
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Lapas Kelas IIB Bondowoso pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui pertanian dan produksi tempe. Memanfaatkan lahan pekarangan seluas 75 meter persegi, para warga binaan menanam berbagai jenis sayuran seperti sawi, tomat, pepaya, selada, dan cabai.
Lapas memanen 50 kilogram sayur sawi, Senin (20/10/2025). Menurut Kasubsi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Bondowoso, Denny Duwijaya, hasil panen tersebut kemudian dijual kepada masyarakat, terutama saat kegiatan Car Free Day (CFD) di pusat kota.
Beberapa kafe di Bondowoso juga menjadi pelanggan tetap yang rutin membeli sayur dan tempe hasil produksi warga binaan.
“Untuk penjualan itu, kita juga ada kas negara, kemudian juga ke WBP-nya lagi,” jelas Denny.
Baca juga: Setelah Membunuh Istrinya, Suami di Banyuwangi Langsung Kirim WA ke Polisi untuk Menyerahkan Diri
Setiap ikat sayuran dijual seharga Rp 1.000, dan satu kilogram sayur bisa dibagi menjadi enam ikat.
Dengan demikian, hasil panen 50 kilogram sawi diperkirakan menghasilkan pendapatan sekitar Rp300.000. Uang hasil penjualan kemudian disetorkan ke kas negara sebagai bagian dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Lapas Bondowoso sendiri memiliki target setoran PNBP sebesar Rp 600.000 per bulan. Sebagian keuntungan diberikan kepada warga binaan yang terlibat dalam kegiatan pertanian.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dikenal Harmonis dan Berada, Suami Bunuh Istri di Banyuwangi
Program pertanian dan produksi pangan Lapas Bondowoso berjalan selama lima tahun, kini mulai mendapat tawaran dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Baru-baru ini, tim SPPG Sekarputih melakukan survei terhadap produk sayuran dan tempe yang dihasilkan warga binaan.
“Surveynya itu tertarik, terutama yang tempe dan sayur selada,” ungkap Denny.
Apabila lolos penilaian, SPPG berencana menjalin kerja sama untuk memasok 30 nampan tempe dan 30 kilogram selada per hari dari Lapas Bondowoso.
Baca juga: Suami Bunuh Istri di Banyuwangi, Selama Ini Dikenal Harmonis dan Baik pada Tetangga
Selain pertanian, warga binaan di Lapas Bondowoso juga aktif memproduksi tempe sejak enam bulan terakhir. Dalam sehari, mereka mampu menghasilkan sekitar 6 kilogram tempe atau sekitar 40 nampan, dengan harga jual Rp 8.000 per potong.
Menurut Kasi Binadik Lapas Bondowoso, Mamat Rono, kegiatan ini dikelola oleh empat warga binaan yang memiliki latar belakang di bidang pertanian. Mereka sebelumnya telah menjalani sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) setelah mengikuti pelatihan kerja.
“Sidang ini yang menentukan mereka layak bekerja di luar atau tidak,” tambah Mamat.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Lapas Bondowoso
panen sayur Lapas
produksi tempe Lapas
SPPG Bondowoso
hasil pertanian Lapas
pemberdayaan narapidana
TribunJatimTimur.com
| Nenek 59 Tahun di Bondowoso Hilang Dua Hari, BPBD dan Warga Lakukan Pencarian |
|
|---|
| Memasuki Musim Hujan, Pemkab Bondowoso Siaga Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| Bondowoso Gelar Vaksinasi Rabies Massal Hewan Peliharaan |
|
|---|
| Warga Bondowoso Duel Lawan Dua Pencuri Motor Bersenjata Celurit |
|
|---|
| Polemik Relokasi Lahan Petani Ijen Mulai Temui Titik Terang, Ada Opsi Kemitraan dengan PTPN |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.