Berita Bondowoso

Penelitian Santriwati, Air Hujan di Bondowoso Terpapar Mikroplastik

Air hujan di Desa Sumberkemuning, Kecamatan Tamanan Bondowoso Jawa Timur diduga terpapar mikroplastik.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
Ecoton
PENELITIAN- Santriwati PP Nurusalam, Desa Sumberkemuning, Kecamatan Tamanan, Bondowoso saat melakukan penelitian air hujan di pondoknya pada Selasa (18/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Air hujan di Desa Sumberkemuning, Kecamatan Tamanan Bondowoso Jawa Timur diduga terpapar mikroplastik.
  • Ini merupakan hasil penelitian 15 santriwati di Pondok Pesantren Nurusalam, Desa Sumberkemuning, Kecamatan Tamanan, Bondowoso.
  • Mereka penelitian dalam Program Jawa Timur Young Chane Maker (JAYCA) 2025.

 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Air hujan di Desa Sumberkemuning, Kecamatan Tamanan Bondowoso Jawa Timur diduga terpapar mikroplastik. Ini berdasarkan hasil penelitian 15 santriwati di Pondok Pesantren Nurusalam, Desa Sumberkemuning, Kecamatan Tamanan, Bondowoso, saat melakukan citizen science dan inventarisasi penyebab krisis iklim yang terjadi di Bondowoso.

Mereka melakukan itu dalam Program Jawa Timur Young Chane Maker (JAYCA) 2025.

Menurut Mentor JAYCA yang sekaligus pendiri Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton), Prigi Arisandi, dugaan terpaparnya air hujan dengan mirkroplastik ini merupakan hasil dari penelitian kadar mikroplastik dalam air hujan pada Selasa (18/11/2025) oleh para santri. 

Mereka mengambil air sebanyak 1 liter dengan menempatkan wadah aluminium atau steinless steel dengan ketinggian di atas 2 meter jauh dari halangan vegetasi atau bangunan.

Setelah diteliti, mereka menemukan 36 partikel mikroplastik dalam 1 liter air hujan yang ditampung di dalam pondok.

"Ditemukan 36 partikel," ujarnya.

Baca juga: Warga Lapas Bondowoso Diajarkan Budidaya Kecambah di Lahan Sempit

Dia menjelaskan jenis yang teridentifikasi adalah fiber atau jenis benar. 

Ukurannya sangat kecil di bawah 5 mm, sehingga untuk indentifikasinya menggunakan mikroplastik dengan pembesaran 40 kali hingga 100 kali.

Santriwati PP Nurussalam, Cindi yuniantika, menjelaskan selain mengukur kadarmikroplastik dalam air hujan team JAYCA PP Nurussalam juga mengukur kadar mikroplastik dalam air sungai kemuning dan bendungan Kemuning.

Hasilnya ditemukan lebih dari 41 partikel mikroplastik dalam air sungai dan 26 partikel dalam air sumber kemuning.  

Bidahyatul fitriani, siswi SMK Kelas 11 PP Nurussalam, menjjelaskan tim JAYCA PP Nurussalam menemukan 5 sumber mikroplastik.

Baca juga: Status WA-nya Bikin Panik, Warga Bondowoso Ditemukan Terluka dan Hipotermia Jatuh di Gunung Malang

Di antaranya yakni dari pembakaran sampah plastik secara terbuka, sampah plastik tercecer di Jalan. 

Sepanjang 1 km ditemukan 925 piece sampah plastik. Seperti  kresek, botol plastik, gelas plastik, saset dan styrofoam.

"Sampah plastik menumpuk di tepi jalan dan tidak sedikit yang ditemukan dalam keadaan hancur atau pecah/mrotoli menjadi bagian yang lebih kecil sehingga serpihan ini akan terbawa air atau terbawa angin," jelasnya.

Baca juga: Usai Kepung Polsek Ijen Bondowoso, Warga Bawa Kapolsek ke Desa Kaligedang Hingga Malam Hari

Kemudian sampah lain, kata Bidahyatul, yakni sampah plastik di saluran air, pembuangan sampah liar, serta sampah terapung di Sungai.

Laila Mufida, siswi SMK Pertanian Nurussalam, menjelaskan pihaknya memberikan 6 aksi solusi yang bisa dilakukan. 

Di antaranya yakni menolak dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kemudian mengajak memulai gerakan guna ulang

"Buat poster, mendorong penyediaan tempat sampah, hingga kampanye agar tidak melakukan pembakaran sampah plastik serta menggunakan media sosial," tambahnya.

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved