Berita Bondowoso

Sudah Dilubangi, Perhutani Tegaskan Penanaman Alpukat di Savana Kawah Wurung Batal

Penanaman pohon Alpukat di Padang Savana Kawah Wurung, Kecamatan Ijen Bondowoso, Jawa Timur, yang sempat viral di media sosial dipastikan batal.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
Darsa, Pengunjung Kawah Wurung dari Kecamatan Bondowoso
DILUBANGI - Tangkapan layar video viral dugaan rencana penanaman pohon alpukat di Padang Savana Kawah Wurung Bondowoso beberapa hari lalu. 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Penanaman pohon Alpukat di Padang Savana Kawah Wurung, Kecamatan Ijen Bondowoso, Jawa Timur, yang sempat viral di media sosial dipastikan batal.

Sebelumnya viral Padang Savana Kawah Wurung Semula dilubangi untuk penanaman Alpukat.

ADM Perhutani, Misbakhul Munir, mengatakan ada kekeliruan titik lokasi penanaman di kawasan Savana Kawah Wurung.

Munir mengatakan penanaman aplpukat ini bermula dari peta kerja sama petak 92C, yang selama ini digunakan bersama pihak pengelola wisata. Namun terdapat sisa petak 92 yang kosong.

Baca juga: Akar Permasalahan di Ijen Bondowoso, Hingga Warga Sandera Kapolsek dan TNI

Lokasi kedua petak itu berdekatan sehingga miskomunikasi sangat mungkin terjadi.

“Di peta itu, petak 92C itu memang ada kerjasama juga dengan Kawah Wurung atau Wisata. Tapi ada sisa petak 92 itu kosong,” katanya.

Untuk menghindari kejadian tersebut, pihaknya berencana menetapkan batas-batas lokasi kerjasama. Kemudian akan melakukan groundbreaking ulang di titik yang benar.

Baca juga: Usai Kepung Polsek Ijen Bondowoso, Warga Bawa Kapolsek ke Desa Kaligedang Hingga Malam Hari

“Harapannya ke depan akan kita lakukan groundbreaking. Jadi penanaman bersama di lokasi yang Agroforestry Sayur itu,” ujarnya.

Sementara untuk lubang-lubang yang sudah terlanjur dibuat, kata Munir, akan dibiarkan karena berfungsi sebagai resapan. Selain itu akan tertutup secara otomatis ketika hujan turun.

Menurutnya tanah di Padang Savana itu memiliki solum tipis, tidak lebih dari 20 cm, sehingga hanya cocok ditumbuhi rumput.

“Perlu diingat Padang Savana itu kelas hutannya TBB. Artinya apa? Di situ tidak memungkinkan untuk bisa ditanam kayu,” terangnya.

Perhutani juga menegaskan akan melakukan reboisasi atau penanaman ulang pada area yang banyak mengalami kematian tanaman produktif. 

Hal ini dikaitkan dengan temuan tanaman berumur 2–3 tahun yang tiba-tiba mati. Padahal lokasi itu dianggap lokasi subur.

Baca juga: Setelah Dialog Panjang, Kapolsek Ijen Bondowoso Akhirnya Dibawa dari Desa Kaligedang

Sementara Plt Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Andre Antonio Zola, mengatakan pihaknya telah mendapat informasi dari Perhutani rencana penanaman alpukat tidak dilanjutkan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved