Berita Bondowoso

Tiap Musim Hujan Alun-alun Ki Bagus Asra Bondowoso Seperti Kolam, DLH Wacanakan Revitalisasi Total

Kondisi Alun-alun Ki Bagus Asra Bondowoso, Jawa Timur, menjadi kolam saat musim hujan. Harus direvitalisasi total.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
Samsudi, Warga Desa Bataan, Bondowoso
SEPERTI KOLAM-Tangkapan layar video viral Alun-alun Ki Bagus Asra Bondowoso tampak tergenang air di kawasan Hutan Kota setelah diguyur hujan beberaa hari lalu. Kondisi ini menjadi viral di media sosial. 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Kondisi Alun-alun Ki Bagus Asra Bondowoso, Jawa Timur, menjadi kolam saat musim hujan. 

Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati DLH Bondowoso, Syahrial Fary, mengatakan genangan terjadi bukan karena tidak ada saluran, melainkan daya serap tanah yang lemah.

Ditambah kontur alun-alun yang memang terlalu rendah dan cekung, sehingga air otomatis mengumpul di situ.

Syahrial mengatakan tahun lalu DLH sudah ganti biopori, ternyata tidak menjadi solusi jangka panjang.

"Dua sampai tiga bulan sudah menurun lagi fungsinya. Itulah kenapa harus dirombak total,” tegas Syahrial, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Setelah Dialog Panjang, Kapolsek Ijen Bondowoso Akhirnya Dibawa dari Desa Kaligedang

Syahrial mengatakan Alun-alun Bondowoso tak bisa lagi ditangani dengan cara tambal sulam, karena infrastrukturnya saling berkaitan dan satu kesatuan ruang terbuka hijau.

“Landscape itu harus digarap utuh, tidak bisa sepotong-sepotong,” tegasnya.

Rp 20 Miliar

Menurutnya DLH Bondowoso sudah menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk proyek revitalisasi. 

Berdasarkan perhitungan awal kebutuhan biaya revitalisasi diperkirakan mencapai Rp 20 miliar.

Baca juga: Usai Kepung Polsek Ijen Bondowoso, Warga Bawa Kapolsek ke Desa Kaligedang Hingga Malam Hari

“Kita sudah buatkan DED tahun ini. Dari situ akan terlihat kebutuhan anggarannya. Prediksi saya sekitar 20 miliar untuk merombak total. Kalau hanya separuh-separuh tidak menyelesaikan akar masalah,” ujarnya.

Revitalisasi disebut mencakup pergantian rumput, perbaikan landscape, desain ulang drainase, hingga pembenahan seluruh fasilitas yang kini banyak mengalami kerusakan.

Syahrial tidak menampik revitalisasi terkendala keterbatasan fiskal daerah. Selain harus menyesuaikan program prioritas dan visi bupati, penataan kawasan juga bersinggungan dengan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini beroperasi di area Alun-alun.

“Secara aturan PKL memang tidak boleh di situ. Tapi karena berbagai pertimbangan, kebijakan berjalan seperti sekarang. Itu juga ikut memengaruhi proses perbaikan fasilitas,” katanya.

Baca juga: Warga Geruduk dan Kepung Polsek Ijen Bondowoso, Pimpinan Daerah Minta Semua Pihak Menahan Diri

Dalam P-APBD tahun ini, DLH hanya dapat melakukan perbaikan terbatas seperti pembenahan area parkir di sisi barat, penggantian lampu, serta renovasi tulisan "Alun-alun Raden Bagus Asra".

DLH berencana membawa DED Review revitalisasi Alun-alun ke dalam pembahasan eksekutif untuk memastikan arah perbaikan yang komprehensif.

"Kita akan bawa DED review ini ke pembahasan eksekutif," tambahnya.

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved