Berita Bondowoso
PKB Bondowoso Tasyakuran Penganugerahan Gelar Pahlawan untuk Syekhona Kholil, Gus Dur, dan Marsinah
PKB Bondowoso tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk Syekhona Kholil, Gus Dur, dan Marsinah.
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
Ringkasan Berita:
- PKB Bondowoso penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Syekhona Kholil, Gus Dur, dan Marsinah.
- Tercatat pertama kali gelar Pahlawan Nasional diberikan pada satu garis keturunan tokoh NU, yakni KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan Gus Dur.
- Syekhona Kholil layak mendapat pengakuan sejak lama sebagai guru para tokoh bangsa.
- Marsinah dipuji karena keteguhan dan keberanian memperjuangkan hak buruh.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bondowoso tasyakuran penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada tiga tokoh asal Jawa Timur, yakni Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan aktivis buruh Marsinah, di Kantor DPC PKB Bondowoso, Jumat malam (15/11/2025).
Ketiganya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto di peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2025.
Rangkaian tasyakuran digelar pembacaan yasin, tahlil, dan istigasah bersama.
Baca juga: Hujan Deras 3 Jam, 1 Rumah Ambruk dan 10 Terendam Banjir di Bondowoso
Ketua DPC PKB Bondowoso, Ahmad Dhafir, mengatakan penganugerahan tersebut kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Jawa Timur dan kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
“Perjuangan para ulama dan pemimpin bangsa dari Jawa Timur telah diakui negara. Mereka memberi kontribusi besar bagi perjalanan Indonesia,” ujarnya.
Dhafir menilai penganugerahan tersebut memiliki nilai sejarah tersendiri. Untuk pertama kalinya, gelar Pahlawan Nasional diberikan dalam satu garis keturunan tokoh NU, yaitu KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid.
“Mungkin ini pertama dalam sejarah Indonesia,” jelasnya.
Baca juga: Banjir Rendam Sawah Bondowoso, Tanaman Cabai dan Jagung Rusak
Pria yang juga Ketua DPRD Bondowoso itu mengatakan, Gus Dur merupakan simbol keteladanan dalam perjuangan demokrasi, pluralisme, dan kemanusiaan.
Penetapan Syekhona Kholil sebagai Pahlawan Nasional sudah selayaknya diberikan sejak lama, karena perannya sebagai guru para tokoh penting bangsa dan peletak dasar tradisi pesantren. “Pengakuan negara ini adalah kebanggaan bagi kaum santri dan pesantren,” tegasnya.
Sementara Marsinah, aktivis buruh perempuan yang menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan pada era 1990-an.
“Keberanian Marsinah mengajarkan perjuangan tidak hanya dilakukan oleh tokoh besar, tetapi juga oleh rakyat biasa yang menuntut hak-haknya,” tambahnya.
Dia berharap penganugerahan gelar ini dapat memotivasi kader NU dan PKB untuk terus memperkuat komitmen perjuangan, menjaga nilai-nilai pesantren, serta meneruskan cita-cita para tokoh bangsa.
“Ini penyemangat bagi kita semua untuk menjaga persatuan, memperjuangkan keadilan, dan mengabdikan diri bagi Indonesia. Warisan perjuangan ini harus kita jaga bersama,” katanya.
Tasyakuran ini dihadiri Ketua PCNU Bondowoso KH Abd Qodir Syam, jajaran pengurus DPC PKB, para tokoh NU, Ketua MWCNU, anggota DPRD dari PKB, serta kader NU.
(TribunJatimTimur.com)
| Pelajar dan Petani Sumberwringin Bondowoso Belajar Drone Pertanian |
|
|---|
| APBD 2026 Turun, Pokir DPRD Bondowoso Dipotong Rp 200 Juta per Orang |
|
|---|
| Terpuruk di Porprov, KONI Jatim Minta Bondowoso Lakukan Pembinaan dan Perketat Mutasi Atlet |
|
|---|
| Jadi Temuan BPK, Bapenda Bondowoso Sidak Pajak Hotel dan Restoran |
|
|---|
| 15 Pejabat di Bondowoso Nama dan Fotonya Digunakan Penipuan Scamming |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/tasyakuran-PKB.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.