Berita Bondowoso

BUMDes Citra Abadi Bondowoso Luncurkan Beras Premium, Produksi 1 Ton Tiap Hari

BUMDes Citra Abadi Bondowoso luncurkan beras premium Cap Lombok, siap masuk pasar lokal dan dapur SPPG.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
BERAS PREMIUM- Wakil Bupati Bondowoso, As'ad Yaya Safi'i (baju biru) bersama Kades Lombok Molyadi (baju coklat) dan Kepala DPKP Bondowoso, Molyadi saat melihat produksi beras BUMDesa Citra Abadi, pada Kamis (20/11/2025) 
Ringkasan Berita:
  • BUMDesa Citra Abadi meluncurkan beras premium Cap Lombok.
  • Produksi mencapai 1 ton dengan kapasitas 3 ton per hari dengan stok awal 7 ton.
  • Harga eceran tertinggi ditetapkan Rp 14.500/kg
  • Pemerintah daerah mendorong kerja sama pemasokan beras untuk SPPG.

 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Citra Abadi, Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, meluncurkan beras premium “Cap Lombok” sebagai unit usaha baru, Kamis (20/11/2025).

Beras tersebut diproduksi dari gabah petani lokal. Tiap hari BUMDes Citra Abadi mampu memproduksi satu ton beras premium, dengan menggunakan mesin berkapasitas 3 ton per hari.

Koordinator Pendamping Desa Kecamatan Wonosari, Efril, mengatakan untuk tahap awal BUMDes menyiapkan 7 ton beras untuk dipasarkan. 

Menurutnya harga pembelian gabah menyesuaikan kondisi gabah kering sawah, dengan kisaran tertinggi Rp 7.200 per kilogram bergantung kualitas. “7 ton itu beli di petani lokal sekitar,” terangnya.

Uji pasar produk akan terlebih dahulu dipasarkan di warung-warung terdekat dengan harga eceran tertinggi Rp 14.500 per kilogram.

Baca juga: Penelitian Santriwati, Air Hujan di Bondowoso Terpapar Mikroplastik

Sasar SPPG

BUMDesa Citra Abadi menargetkan beras Cap Lombok dapat menjadi pemasok untuk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) Bondowoso.

Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, mendukung pengembangan usaha desa tersebut. "Semoga bisa berkembang dan mandiri," kata As'ad.

As'ad mengatakan pentingnya komunikasi antara BUMDesa dan dapur SPPG agar beras lokal dapat terserap sebagai bahan baku utama.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Molyadi, mengatakan pemerintah siap mendukung untuk perluasan lahan padi, baik organik maupun non-organik.

Baca juga: Warga Lapas Bondowoso Diajarkan Budidaya Kecambah di Lahan Sempit

Pada 2024, area padi organik mencapai 65 hektare, dan akan ditingkatkan menjadi 105 hektare pada 2026.

DPKP juga menyediakan bantuan benih, pupuk organik, dan pestisida hayati, termasuk pendampingan PPL sejak 2008.

“Pendampingan mulai tahun 2008 sampai sekarang tetap dilaksanakan baik beras organik maupun beras sehat,” jelasnya.

DPKP juga akan membantu hilirisasi beras premium desa ini, termasuk pemasaran, dengan memperkenalkan produk ke SPPG. 

Namun ketersediaan beras harus konsisten agar kerja sama dapat berjalan.

Baca juga: Usai Kepung Polsek Ijen Bondowoso, Warga Bawa Kapolsek ke Desa Kaligedang Hingga Malam Hari

20 Persen Dana Desa 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bondowoso, Mahfud Djunaedi, mengatakan penyertaan modal 20 persen dari Dana Desa bagi BUMDesa adalah kewajiban.

“Itu merupakan pancingan,” ujarnya.

Mahfud mengatakan BUMDes tidak bersaing dengan Koperasi Merah Putih (KMP), melainkan saling melengkapi.

Hingga kini dari 209 desa di Bondowoso, terdapat 142 BUMDes telah berbadan hukum, 43 berstatus Maju, 29 berstatus Berkembang, dan sisanya masih dalam proses atau belum input data.

Dia berharap BUMDesa dan KMP dapat bergerak di bidang masing-masing agar perputaran ekonomi desa semakin kuat.

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved