Kasus Campak Jember

Campak di Jember Terus Naik, Jadi 45 Kasus Mayoritas Anak Usia 0-9 Tahun

Kasus campak di Jember capai 45 pasien per September 2025. Mayoritas anak usia 0-9 tahun, sebagian alami komplikasi ringan hingga sedang.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
PPID Pemkab Jember
IMUNISASI CAMPAK: Imunisasi anak di Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Jember, Jawa Timur, Kamis (11/8/ 2022) Jumlah kasus campak di Jember naik per September 2025. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Kasus campak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terus meningkat. Hingga minggu ke-37 tahun 2025, tercatat 45 pasien positif campak dari 178 laporan dugaan gejala penyakit tersebut.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, dr Rita Wahyuningsih, menjelaskan temuan terbaru itu berdasarkan hasil pemeriksaan hingga 10 September 2025.

Baca juga: Sorotan Tajam Persebaya Usai Kalah dari Persib Bandung, Singgung Pelanggaran Penyerang Brasil

“Dari 178 laporan suspek, ada 45 kasus yang terkonfirmasi positif campak. Data ini masuk dalam minggu epidemiologi ke-37,” ujar Rita, Sabtu (13/9/2025).

Rita menyebutkan, sebagian besar pasien merupakan anak-anak usia 0-9 tahun. Kasus ini tersebar di beberapa wilayah, antara lain Kecamatan Puger, Sumbersari, Mayang, Umbulsari, serta sejumlah puskesmas.

“Mayoritas pasien ditangani dengan rawat jalan di puskesmas,” jelasnya.

Baca juga: Probolinggo akan Gelar The Seven Lakes Festival Selama Tujuh Hari

Gejala dan Perawatan

Menurut Rita, pasien tanpa komplikasi biasanya pulih dalam waktu 7–10 hari sejak muncul ruam dan batuk. Sementara itu, pasien dengan komplikasi membutuhkan perawatan lebih lama.

“Mayoritas bisa sembuh dengan perawatan suportif seperti istirahat, pemberian cairan, serta pengendalian demam,” terangnya.

Rita menegaskan bahwa hingga kini belum ada obat antivirus spesifik untuk campak. Pengobatan dilakukan dengan meningkatkan daya tahan tubuh pasien melalui perawatan suportif.

Baca juga: Probolinggo akan Gelar The Seven Lakes Festival Selama Tujuh Hari

“Penyembuhannya dilakukan dengan cek hidrasi, pemberian antipiretik sesuai usia, oksigen bila ada pneumonia, serta vitamin A bila diperlukan,” jelasnya.

Menurut Rita, peningkatan kasus di Jember berkaitan dengan rendahnya cakupan imunisasi serta lemahnya kekebalan kelompok (herd immunity).

“Banyak anak yang belum punya kekebalan, ditambah penumpukan orang di ruang tertutup, imunitas menurun, dan layanan imunisasi yang belum optimal,” kata Rita.

Baca juga: Lima Warga Jember Diserang Kera Liar di Desa Klungkung, Termasuk Anak dan Lansia

Campak disebabkan oleh virus morbillivirus yang mudah menular melalui batuk atau bersin. Karena itu, kontak erat dengan penderita sangat berisiko menularkan penyakit ini.

“Jika kekebalan populasi rendah, virus akan cepat menyebar di masyarakat,” tambah Rita.

Gejala Umum Campak

  • Demam
  • Batuk dan pilek
  • Mata merah berair
  • Ruam merah di seluruh tubuh
  • Kehilangan nafsu makan


Komplikasi yang Mungkin Terjadi

  • Diare (14 persen kasus)
  • Nyeri sendi (10,6 % )
  • Mual dan muntah (6,1 % )
  • Infeksi saluran pernapasan
  • Pneumonia

Cara Pencegahan Campak

  • Lengkapi imunisasi campak sejak dini
  • Hindari kontak dengan penderita
  • Jaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Perkuat daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved