Gunung Semeru Erupsi
Muncul Letusan Sekunder Aliran Lahar Gunung Semeru, Warga Diminta untuk Tetap di Pengungsian
Muncul letusan sekunder dan aliran material vulkanik panas Gunung Semeru pada pukul 16:10 WIB, Jumat (21/11/2025), warga diminta tetap mengungsi.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Haorrahman
Ringkasan Berita:
- Muncul letusan sekunder dan aliran material vulkanik panas Gunung Semeru pada pukul 16:10 WIB, Jumat (21/11/2025).
- Jembatan Gladak Perak atau Jembatan Besuk Kobokan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, masih ditutup sementara karena berbahaya untuk dilewati.
- Warga diminta untuk hati-hati dan tidak memaksakan diri kembali ke rumah, terutama warga yang tinggal di zona terdampak.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Muncul letusan sekunder dan aliran material vulkanik panas Gunung Semeru pada pukul 16:10 WIB, Jumat (21/11/2025). Warga diminta untuk hati-hati dan tidak memaksakan diri kembali ke rumah, terutama warga yang tinggal di zona terdampak.
“Kami sempat datang langsung ke tempat yang terdampak langsung oleh erupsi. Hari ini ada erupsi sekunder yang cukup tinggi sehubungan terjadinya aliran lahar yang cukup tinggi,” ujar Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar.
Karena itu Alex mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan diri kembali ke rumah, terutama warga yang tinggal di zona terdampak.
Baca juga: Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Lumajang Mulai Alami Gangguan Kesehatan
Jembatan Gladak Perak atau Jembatan Besuk Kobokan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, masih ditutup sementara karena berbahaya untuk dilewati.
Struktur area jembatan disebut terdampak langsung oleh letusan sekunder dan aliran material vulkanik panas Gunung Semeru.
Menurut Alex kondisi di sekitar jembatan dan bantaran sungai berpotensi memicu bahaya lanjutan.
“Kami imbau masyarakat untuk hati-hati. Kami juga berkoordinasi dengan kepala desa agar lokasi tersebut ditutup sementara. Karena berbahaya bagi warga yang terdampak apabila saat ini kembali ke rumahnya masing-masing,” tegasnya.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Hancurkan Rumah dan Sekolah, 1.100 Warga Mengungsi
Untuk sementara, Kapolres meminta seluruh warga yang terdampak agar berkumpul dan mengungsi di SDN Supiturang 4, tempat posko penanganan darurat didirikan.
“Saya minta semuanya bergabung di SDN Supiturang 4 untuk evakuasi dan kita berikan layanan sesuai kebutuhan dasar para korban terdampak,” katanya.
Polres Lumajang juga melakukan pemantauan selama 24 jam.
“Kita 24 jam di sini untuk melakukan pemantauan. Bekerjasama dengan pemerintah setempat dan perangkat yang sudah ada kita buat shifting,” jelas Kapolres.
Baca juga: Kesaksian Pengungsi Semeru, Rumah Hancur Total, Langsung Lari Setelah Dengar Sirine
Dia menambahkan petugas akan mendampingi para pengungsi di SDN Supiturang 4 agar mereka tidak kembali ke rumah pada malam hari, mengingat kondisi cuaca dan potensi bahaya erupsi susulan.
“Kita akan menemani para pengungsi di SDN Supiturang 4 ini agar menahan mereka tidak kembali pada malam hari. Karena cuaca tidak memungkinkan agar warga kembali ke rumah. Tujuannya untuk menyelamatkan,” ujarnya.
(TribunJatimTimur.com)
Gunung Semeru Erupsi
Letusan Sekunder
Pengungsian Gunung Semeru
Jembatan Gladak Perak
Jembatan Besuk Kobokan
| Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Lumajang Mulai Alami Gangguan Kesehatan |
|
|---|
| Erupsi Gunung Semeru Hancurkan Rumah dan Sekolah, 1.100 Warga Mengungsi |
|
|---|
| Kesaksian Pengungsi Semeru, Rumah Hancur Total, Langsung Lari Setelah Dengar Sirine |
|
|---|
| Gunung Semeru Erupsi, Perjalanan Kereta Api Tetap Normal |
|
|---|
| Dusun Sumbersari Lumajang Hancur Diterjang Erupsi Gunung Semeru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/LETUSAN-SEKUNDER-Kondisi-terkini-jembatan-Gladak-Perak-terkena-letusan-sekunder.jpg)