Opini
Koboi, Jalan Ninja Purbaya
Media nasional dan internasional ramai tertuju kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang baru dilantik menggantikan Sri Mulyani.
Strategi ini menunjukkan pemahaman mendalam oleh Purbaya dan tim komunikasinya, tentang dinamika media digital dan perilaku konsumsi informasi masyarakat kontemporer. Media sosial adalah cara yang mudah dan murah untuk menembus perubahan tembok-tembok paradigma.
Agenda setting komunikasi Purbaya dengan teori framing, menyusun narasi bersama tim komunikasi agar publik memahami kebijakan-kebijakan yang bakal diambil.
Purbaya berhasil menciptakan narasi bahwa menteri sedang menjawab keinginan masyarakat. Meskipun secara kebijakan belum tentu langsung
menyentuh solusi yang masyarakat inginkan dan masih membutuhkan proses. Ntah prosesnya pendek, menengah atau jangka panjang.
Namun komunikasi yang dibangun Purbaya ini cukup efektif dan berhasil membalikkan keadaan hingga mendapat kepercayaan publik.
"Apa yang dilakukan oleh Pak Purbaya itu adalah sebuah langkah untuk memberikan sinyal kepada pasar bahwa Pak Purbaya adalah seorang yang pro kepada pasar," ujar Ketua Komisi XI DPR RI Muhammad Misbakhun menilai kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Tambahnya lagi, "Apa yang menjadi isu besar selama ini, kelangkaan likuiditas di perbankan, itu dijawab dengan apa? Upaya ekspansi Pak Purbaya untuk menggeser rekening negara yang selama ini disimpan, rekening sisa saldo anggaran untuk digeser ke Bank Mitra yaitu Bank Himbara. Dan menurut saya itu adalah sinyal yang baik,"
Dari beberapa fenomena dan fakta di atas, lambat laun, kekuatan Sri Mulyani seolah-olah tenggelam. Terlupakanlah Sang Sri. Lampu sorot kini ke Sang Koboi. Secara kilat, citranya Purbaya terbentuk dan cendrung kinclong.
Upaya menenangkan pasar keuangan berhasil meski masih kurang bergairah, setidaknya memudahkannya bekerja maksimal memperbaikinya.
Teori Komunikasi Agenda Setting Purbaya berhasil membuat publik percaya bahwa dia adalah Menteri yang sangat kompeten dan lebih hebat dari Sri Mulyani.
Gaya komunikasi publik yang dibangun oleh Purbaya lebih santai dan dekat dengan masyarakat. Kesan ini untuk menurunkan ketegangan dan membangun simpati.
"Mereka (Pertamina) janji akan bangun 7 kilang baru dalam waktu 5 tahun. Tapi sampai sekarang kan tidak ada satu pun. Jadi bapak (Komisi XI DPR) tolong kontrol mereka juga. Dari saya kontrol, dari bapak-bapak kontrol,"
"Karena kita rugi besar. Kita impor dari mana dari Singapura minyak dan produk-produk minyaknya," tegas Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR beberapa waktu yang lalu.
Sikap Purbaya merealisasikan teori komunikasi "saya teriak, maka saya ada; saya berbicara, maka saya ada; saya menyampaikan satu kata pun, maka saya ada", benar-benar diejawantahkan dalam gaya komunikasinya.
"Itu mungkin Menkeu-nya salah baca data itu. Biasalah kalau, ya mungkin butuh penyesuaian. Saya nggak boleh tanggapi sesuatu yang selalu ini ya. Jadi, saya kan udah banyak ngomong tentang LPG gitu ya. Mungkin Menkeu-nya belum dikasih masukan oleh dirjennya dengan baik atau oleh timnya," kata Bahlil di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan
Purbaya Yudhi Sadewa
Sri Mulyani
Menteri Keuangan
Peter Julio Tarigan
STIKOM
Opini
TribunJatimTimur.com
Nota Keuangan RAPBN 2026, Said Abdullah : Realistis! |
![]() |
---|
Big Data dan Etika: Mengapa Kita Harus Kritis dalam Era Datafikasi |
![]() |
---|
Said Abdullah : Puncak Bulan Bung Karno 2025 di Pusara Beliau di Kota Blitar |
![]() |
---|
Ketua Banggar DPR : Indonesia Perlu Desak PBB Sanksi Israel |
![]() |
---|
Kenegarawanan Megawati dan Prabowo di Peringatan Hari Pancasila |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.