Berita Pasuruan
Ribuan Warga Sumberanyar Pasuruan Protes Rencana Pembangunan Instalasi Militer Milik Marinir
Ribuan warga Sumberanyar Pasuruan mendorong dua alat berat kembali ke barak Pusat Latihan Tempur menolak pembangunan fasilitas militer.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
Ringkasan Berita:
- Ribuan warga Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Pasuruan menolak pembangunan fasilitas militer.
- Warga bahkan mendorong dua alat berat berupa ekscavator dan loader kembali ke barak Pusat Latihan Tempur Marinir.
- Komandan Pusat Latihan Khusus (Danpuslatsus) Letkol Marinir Alamsyah siap duduk bersama.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Ribuan warga Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Pasuruan menolak pembangunan fasilitas militer. Warga bahkan mendorong dua alat berat berupa ekscavator dan loader kembali ke barak Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar) 03 Grati, Jumat (14/11/2025) sore.
Dua alat berat itu sedang pemerataan lahan di Dusun Gunungbukor, Desa Sumberanyar. Warga mengetahui dari informasi yang berkembang, lahan itu akan dibangun instalasi militer, bisa berupa bangunan ataupun fasilitas.
Pendorongan kembali alat berat ke barak itu sempat membuat arus lalu lintas arah Probolinggo ke Pasuruan atau sebaliknya lumpuh. Warga melakukan aksi jalan kaki dari lokasi yang akan dibangun gedung sampai pintu masuk Puslatpurmar 03 Grati sejauh kurang lebih 5 kilometer.
Kendaraan yang melintas di ruas ini harus berhenti sebentar. Setibanya alat berat di Puslatpurmar, warga langsung menggelar aksi damai dengan menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.
Baca juga: Peringkat Dua Penurunan Stunting Nasional, Kabupaten Pasuruan Dapat Insentif Fiskal Rp 7,15 Miliar
Eko Suryono, salah satu tokoh masyarakat mengatakan, hari ini bersama warga Indonesia yang berpegang teguh terhadap konstitusi ingin menyampaikan aspirasi, dan tuntutan terkait rencana pembangunan instalasi militer.
Dia mengatakan, aksi turun jalan dan pendorongan kembali alat berat ke barak ini salah satu bentuk protes terhadap rencana pembangunan gedung ini yang tidak pernah disampaikan dan disosialisasikan sebelumnya.
"Warga menolak, karena rencana pembangunan instalsi militer ini ada di lahan yang dekat dengan pemukiman warga. Kedua, selama ini sudah banyak kasus peluru nyasar di sini, bagaimana nanti kemudian jika ada tambahan instalasi militer lagi," katanya.
Eko, sapaan akrabnya menyebut, jangan sampai warga dibuat was-was karena hidup dalam lingkungan militer. Sengketa lahan ini sudah terjadi puluhan tahun tapi tidak ada solusinya. Sudah pernah ke dibawa ke Bupati, Gubernur, Kementrian, tapi belum ada jalan keluarnya.
Baca juga: Dinas SDACKTR Pasuruan Turunkan Alat Berat untuk Percepatan Normalisasi Saluran di Bundaran Apollo
"Harapan kami kepada Presiden Prabowo tercinta, bapak kemarin di Pasuruan ini menang besar, tolong kami, tolong lindungi kami. Sekali lagi, tolong pak Presiden Prabowo, beri kami solusi yang arif dan bijaksana," terang dia.
Disampaikan Eko, ada 10 desa di dua kecamatan dengan jumlah penduduk 40 ribu jiwa yang masuk dalam wilayah konflik ini. Menurut dia, ini bukan angka yang besar, dan juga bukan angka yang kecil jika Presiden mau membantu menyelesaikan masalah ini.
"Kami tidak mau diadu domba dengan TNI, kami rakyat Indonesia. Kami sebagai warga hanya menuntut hak kami yang sejujurnya hanya ingin hidup enak, tenang, nyaman di negara yang sudah merdeka oleh perjuangan pahlawan," urainya.
Eko mengajak semua pihak untuk membuka hati bersama. Ia sangat meyakini, tugas TNI sesuai dengan undang - undang sejatinya untuk melindungi tumpah darah, bangsa dan segenap rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
"Kami sebagai rakyat Indonesia akan terus menjunjung tinggi konstitusi, kami juga tidak ingin ada benturan dengan TNI. Saya berharap TNI dan rakyat sama - sama patuh terhadap konstitusi dan mencari solusi,” paparnya.
Baca juga: Gelar Tasyakuran Penganugerahan Pahlawan, Golkar Kabupaten Pasuruan Teladani Semangat Perjuangan
Pria yang juga politisi NasDem ini menjelaskan, kemauan warga adalah tidak ada lagi rencana ini. Dia mendesak, rencana pembangunan ini dibatalkan, atau dipindahkan ke lokasi yang jauh dari rumah - rumah warga.
Duduk Bersama
Kehadiran warga ini diterima baik oleh Komandan Pusat Latihan Khusus (Danpuslatsus) Letkol Marinir Alamsyah.
Dia menyampaikan terima kasih kepada warga Sumberanyar yang sudah menyampaikan aspirasi dengan kondusif, dan kooperatif.
"Pihaknya, menerima apa yang menjadi kemauan masyarakat. Kemarin, perwakilan warga juga sudah datang ke pak Bupati, dan pak Bupati menghubungi pimpinan kami. Hari ini, alat berat dikembalikan ke mako, kami juga terima," urainya.
Dia mengaku, sudah menyampaikan ke pimpinan terkait kondisi hari ini, termasuk melapor ke Bupati, Kapolres, Dandim 0819 dan stakeholder terkait.
Intinya, Bupati siap duduk bersama dengan TNI, warga untuk membahas ini semua.
"Kami juga memastikan, tidak akan melakukan pembangunan sebelum ada titik temu, dan solusi dalam pertemuan bersama nanti. Kami akan melaporkan ke pimpinan terkait aspirasi ini, karena kami hanya menjalankan perintah," tambahnya.
(TribunJatimTimur.com)
Pembangunan Instalasi Militer
Sumberanyar Pasuruan
Protes Pembangunan Fasilitas Militer
Puslatpurmar Pasuruan
Puslatpurmar
TribunJatimTimur.com
| Peringkat Dua Penurunan Stunting Nasional, Kabupaten Pasuruan Dapat Insentif Fiskal Rp 7,15 Miliar |
|
|---|
| Dinas SDACKTR Pasuruan Turunkan Alat Berat untuk Percepatan Normalisasi Saluran di Bundaran Apollo |
|
|---|
| Saling Memaafkan, RSUD Grati dan Keluarga Pasien Akhiri Viralnya Kasus Tidak Dapat Brankar |
|
|---|
| Gelar Tasyakuran Penganugerahan Pahlawan, Golkar Kabupaten Pasuruan Teladani Semangat Perjuangan |
|
|---|
| Mas Rusdi Maksimalkan Model Gizi Anak Sekolah Terintegrasi untuk Wujudkan Generasi Sehat dan Cerdas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/PROTES-Ribuan-warga-Sumberanyar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.