Gangster Probolinggo
Fenomena Munculnya Gangster Anak Remaja di Probolinggo Meresahkan Warga
Di Probolinggo marak muncul gangster anak-anak muda yang meresahkan. Diluncurkan Duta Pelajar Antikekerasan untuk mencegah kekerasan.
Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Haorrahman
Ringkasan Berita:
- Di Probolinggo muncul fenomena gangster yang beranggotakan remaja bahkan pelajar yang meresahkan warga.
- Pemerintah meluncurkan program Duta Pelajar Antikekerasan melibatkan ratusan pelajar dari SMP hingga SMA/SMK.
- Duta pelajar diharapkan menjadi pionir, pelopor, dan pelapor apabila terjadi kekerasan di lingkungan pendidikan.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Warga Probolinggo akhir-akir ini diresahkan munculnya fenomena kelompok remaja atau gangster, yang banyak melakukan tindakan mengganggu ketertiban umum bahkan menuju kekerasan.
“Akhir-akhir ini masyarakat resah dengan keberadaan kelompok remaja yang diduga gangster. Mereka melakukan perbuatan negatif bahkan cenderung melanggar hukum,” kata Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota Iptu Zainal Arifin.
Polisi sempat mengamankan 13 remaja rata-rata di bawah umur yang tergabung dalam geng motor, bahkan dua di antaranya membawa senjata tajam.
Polres Probolinggo Kota memanggil orang tua, sekolah, dan perwakilan dinas untuk dilakukan pembinaan sebelum melepas anak-anak itu. Namun untuk dua orang yang membawa senjata tajam, polisi tetap menjalani proses hukum karena diduga keduanya terlibat penganiayaan dan pengeroyokan
Sementara 11 anak lainnya dipulangkan dan dikembalikan kepada orang tua masing-masing untuk pembinaan.
Baca juga: Perundungan Anak SD oleh 6 Siswa SMP di Probolinggo Berakhir Damai
Duta Pelajar Anti Kekerasan
Upaya mencegah kekerasan di kalangan remaja itu, Polres dan Pemkot Proboinggo meluncurkan program Deklarasi Duta Pelajar Antikekerasan atau Kamtibmaspro di Ruang Puri Manggala Bhakti, Kantor Wali Kota Probolinggo, yang diikuti ratusan pelajar dari jenjang SMP, MTs, SMA, SMK, hingga MA, Selasa (18/11/25).
Deklarasi ini dihadiri Pj. Sekretaris Daerah Kota Probolinggo Dr. Rey Suwigtyo, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri, Kasdim 0820 Probolinggo, serta Ketua GP Ansor, Salamul Huda.
Pj Sekda Suwigtyo mengatakan deklarasi ini digelar karena karena munculnya fenomena geng motor di kalangan remaja, bahkan beberapa anggotanya telah diamankan polisi.
“Kegiatan ini digagas Pak Kapolres, harapannya, pelajar bermusyawarah, membuat gagasan, sumbangsih, bagaimana agar Kota Probolinggo menjadi kota nyaman, aman, dan damai untuk ditinggali,” ujar Suwigtyo.
Baca juga: Amankan Belasan Anak Geng Motor, Polres Probolinggo Kota Panggil Orang Tua dan Sekolah
Dia mengatakan pelajar yang terpilih sebagai duta, terutama ketua OSIS dan ketua Pramuka, diharapkan bisa menjadi pionir perubahan di sekolah masing-masing.
“Adik-adik dipilih dijadikan percontohan pelajar. Jadi pelopor dan pelapor saat terjadi kekerasan di lingkungan adik-adik, sehingga pembelajaran di lingkungan sekolah bisa nyaman dan maksimal,” tambahnya.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri, mengatakan deklarasi ini bukan hanya sekadar seremoni, namun untuk membangun karakter pelajar yang berintegritas dan peka terhadap keamanan lingkungan sekolah.
“Melalui deklarasi pelajar antikekerasan ini menjadi komitmen kita bersama, komitmen sekolah, dan komitmen adik-adik untuk respons terhadap lingkungan sekitar jadi pelopor antikekerasan,” ungkapnya.
Kapolres juga ga mengingatkan pentingnya dalam menyaring informasi di era digital.
“Cermatlah dalam menerima informasi. Mana yang harus diserap, mana yang harus diabaikan, dan mana yang harus dilaporkan. Bagaimanapun juga, suatu saat nanti negara ini adalah tanggung jawab adik-adik semua,” tambah Rico.
(TribunJatimTimur.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/gangster-probolinggo.jpg)