Profil Jerry Lawson, Sosok Pria yang Tampak Bermain Video Game di Goggle Doodle

Google Doodle hari ini Kamis (1/12/2022) bertemakan video game. Dalam Doodle tampak seorang foto pria yang bermain video game.

Editor: Luky Setiyawan
Tangkapan Layar
Google Doodle yang Bertemakan video game dan tampak pria yang sedang bermain game 

Setibanya di California, Lawson bergabung dengan Fairchild Semiconductor sebagai konsultan teknik.

Beberapa tahun kemudian, Lawson dipromosikan menjadi Direktur Teknik dan Pemasaran departemen video game Fairchild di mana dia memimpin pengembangan sistem Fairchild Channel F ("F" berarti kesenangan!).

Ini adalah konsol sistem video game rumahan pertama yang menampilkan kartrid game yang dapat dipertukarkan, joystick digital 8 arah, dan menu jeda.

Channel F membuka jalan bagi sistem game masa depan seperti Atari, SNES, Dreamcast, dan lainnya.

Pada tahun 1980, Lawson meninggalkan Fairchild untuk memulai perusahaannya sendiri, VideoSoft—salah satu perusahaan pengembangan video game paling awal milik Black.

Perusahaan menciptakan perangkat lunak untuk Atari 2600, yang mempopulerkan kartrid yang dikembangkan Lawson dan timnya.

Meskipun mereka tutup lima tahun kemudian, Lawson telah memantapkan dirinya sebagai pelopor dalam industri ini dan terus berkonsultasi dengan berbagai perusahaan teknik dan video game sepanjang sisa kariernya.

Berkat karya Lawson, kini banyak orang bisa memainkan berbagai game di rumah dan membuka jalan bagi sistem, seperti Atatri 2600, Nintendo, Xbox, dan Playstation.

Sebagai salah satu dari sedikit insinyur kulit hitum di industrinya, Lawson menyebut rekan kerjanya kerap terkejut saat mengetahui dirinya seorang Afro-Amerika.

"Dengan beberapa orang, ini menjadi masalah. Orang-orang melihat saya dengan sangat terkejut, terutama ketika mereka mendengar suara saya," kata Lawson, dikutip dari Kompas.com.

"Karena mereka berpikir bahwa semua orang kulit hitam memiliki suara yang terdengar berbeda dan mereka mengetahuinya. Saya duduk di sana dan berkata, 'Oh ya? Maaf, saya tidak tahu'," sambungnya.

Dalam sebuah wawancara pada 2009, ia berharap kariernya dapat menginspirasi siswa kulit hitam lainnya untuk masuk ke industri teknologi dan game.

Laporan tahun 2020 dari International Game Developers Association (IGDA) menemukan bahwa hanya 2 persen developer di industri yang teridentifikasi berkulit hitam.

Namun, pengaruh Lawson tetap hidup melalui penghargaan IGDA tahunan yang dimaksudkan untuk menyoroti karya pengembang minoritas di industri ini.

Selain itu, ada dana abadi di University of Southern California atas namanya yang didukung oleh Microsoft dan perusahaan video game Take-Two Interactive.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved