Berita Probolinggo

Dikabarkan Akan Tawuran, Para Orang Tua Siswa SMAN 3 Probolinggo Panik Datangi Sekolah

Mereka khawatir karena beredar kabar akan terjadi tawuran antara siswa SMAN 3 Probolinggo dan SMKN 4 Kota Probolinggo.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Danendra Kusuma
Sejumlah orangtua berduyun-duyun datang ke SMAN 3 Probolinggo untuk menjemput anaknya. Hal ini menyusul adanya kabar perselisihan antara siswa SMAN 3 Probolinggo dengan SMKN 4 Kota Probolinggo, Jumat (3/2/2023). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Para orang tua siswa berbondong-bondong mendatangi SMAN 3 Probolinggo untuk menjemput anaknya, Jumat (3/2/2022).

Mereka khawatir karena beredar kabar akan terjadi tawuran antara siswa SMAN 3 Probolinggo dan SMKN 4 Kota Probolinggo.

Sementara di pagar sekolah, para guru memastikan siswa pulang didampingi orangtua mereka.

Para orang tua khawatir terhadap keselamatan anaknya.

Baca juga: Air Sungai Tanggul Keruh, Membuat Jasad Dua Pemuda Asal Lumajang Tenggelam Sulit Ditemukan

Seperti yang dialami Mukad (38) warga Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.

Mukad buru-buru datang ke SMAN 3 Problinggo, setelah mendapat kabar dari anaknya Muhammad Rizki (15).

"Lewat telepon, Rizki mengabarkan jika sejumlah siswa SMAN 3 Probolinggo dan SMKN 4 Kota Probolinggo berselisih. Isu yang beredar bakal ada tawuran. Rizki meminta saya untuk menjemputnya saat pulang sekolah," katanya.

Mendengar kabar dari anaknya itu, Mukad dirundung kekhawatiran.

Setelah panggilan telepon dengan sang anak berakhir, Mukad bergegas menuju SMAN 3 Probolinggo, Jalan Jeruk, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, untuk menjemput anaknya mengendarai motor.

"Namanya juga anak. Saya tentu cemas ada hal buruk terjadi. Setibanya di sekolah saya langsung izin ke guru untuk menjemputnya. Tiap sekolah, Rizki berangkat dan pulang mengendarai motor sendiri, sehingga saya mengawalnya hingga sampai rumah," ungkapnya.

Kepala SMAN 3 Probolinggo, Khoirul Anam menyebut pihaknya mendapatkan kabar akan ada pencegatan atau penyerangan siswanya oleh siswa sekolah lain.

Isu penyerangan itu rencananya bakal dilangsungkan pada pukul 14.00 WIB, hari ini.

Walhasil, dia melakukan langkah antisipasi untuk meminimalisir pertemuan antar siswa, baik di depan sekolah atau di tengah jalan.

Pasalnya, hal ini berpotensi memantik terjadinya tawuran.

Baca juga: Cegah Mafia Tanah, 1.100 Bidang Tanah di Lumajang Akan Disertipikatkan

"Kami meminta para siswa menelepon orangtua untuk menjemput di sekolah saat pulang. Kami juga menghubungi personel Polsek Wonoasih," paparnya.

Berdasar pantauan TribunJatimTimur.com, beberapa siswa yang memaksa pulang tanpa didampingi orangtua, diminta mundur dan bertahan di sekolah.

Sejumlah personel polisi dan TNI juga terlihat berjaga di sekitar dan dalam SMAN 3 Probolinggo.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK 4 Probolinggo, Sawal Sugiharso saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon belum bisa memberikan penjelasan mengenai persoalan ini. Dirinya berdalih masih sibuk rapat.

"Maaf, saya masih ada rapat," katanya singkat.

Hingga kini pemicu perselisihan antara sejumlah siswa SMAN 3 Probolinggo dan SMKN 4 Kota Probolinggo masih didalami polisi.

(Danendra Kusuma/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved