Berita Jember

Seorang Pekerja Babak Belur Dikeroyok 10 Pelajar Berseragam SMKN di Jember

Pelaku diperkirakan 10 orang, yang menggunakan seragam praktik SMKN di Jember

|
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
Tribun Jatim
Ilustrasi pengeroyokan. Seorang Pekerja Babak Belur Dikeroyok 10 Pelajar Berseragam SMKN di Jember 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Dimas Aldi Pratama Romadoni babak belur, karena dikeroyok oleh sepuluh anak muda berpakaian seragam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), di Jalan Mastrip Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur.

Hal itu bermula ketika karyawan salah satu tempat usaha di Jember itu, berangkat kerja melintas menuju arah selatan menggunakan sepeda motor di Jalan Danau Toba Jember.

Ketika dari lewat di depan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, terdapat segerombolan pelajar berseragam memenuhi setengah jalan Danau Toba.

Baca juga: Peringati Hari Sampah Nasional, Bupati Ipuk Lepas Tim Bikers Jelajah Bersih Negeri

Kemudian, pemuda berusia 22 tahun tersebut membunyikan klakson bermaksud mendahului kendaraan puluhan anak yang berpakaian seragam Praktek SMK Negeri di Jember.

"Diklakson terlapor tidak terima, kemudian saat korban berada di lampu merah Jalan Mastrip digiring oleh anak tersebut di Jalan Matrip depan rumah makan Ayam Geprek," kata Husni Thamrin kuasa Hukum Dimas Aldi Pratama Romadoni, Kamis (9/2/2023)

Menurutnya, sekira 50 meter dari lampu merah mastrip, korban dan terlapor adu mulut, sampai akhirnya pelapor pun dianiaya secara bersama sama oleh sekitar 10 orang pelaku.

"Pelaku diperkirakan 10 orang, yang menggunakan seragam praktik SMKN di Jember, dianiaya sampai diinjak-injak oleh pelaku, hingga warga yang menyaksikan pun harus melerai pengeroyokan tersebut,"lanjut advokat yang akrab disapa Thamrin ini.

Atas insiden tersebut, kata Thamrin, beberapa anggota tubuh korban terluka. Khususnya bagian bibirnya bengkak dan punggung pelapor mengalami luka memar.

"Karena diinjak-injak oleh pelaku, setelah dianiaya , lalu korban pun melanjutkan perjalanannya untuk minta ijin ke pimpinannya di Senyum media, untuk tidak kerja karena kondisinya itu," paparnya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Sumbersari Kompol Sugeng Piyanto menambahkan peristiwa tersebut sekarang sudah dalam penyidikan. Kata dia, sekarang korban baru selesai dilakukan visum.

"Korban dan beberapa saksi sudah kami mintai keterangan, dan korban juga sudah dikawal oleh pengacara, dan akan kita lakukan penyelidikan," imbuhnya.

Baca juga: Miskomunikasi, Sempat Dikira Hilang 5 Bedug Harlah 1 Abad NU Ternyata Diamankan

Sugeng mengungkapkan insiden tersebut terjadi pada, Rabu (8/2/2023) sore, sekitar pukul 16.30 wib. Namun baru dilaporkan ke Polsek Sumbersari pada pukul 22.30 WIB malam.

"Saat korban melapor ke Polsek Sumbersari, semua lumuran darah dan luka-luka sudah dibersihkan, sehingga diperlukan visum dari Puskesmas, dan hasilnya sampai saat ini kami tunggu,"paparnya

Setelah hasil visum tersebut keluar, Sugeng mengaku baru bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari identitas, pelaku penganiayaan tersebut.

"Baru setelah itu kami bisa mengungkap, anak muda ini dari kelompok mana, dan asalnya dari mana," katanya.

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved