Berita Lumajang

Truk Dilarang Melintasi Jalan Lintas Timur Lumajang

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq memasang palang di lampu lalu lintas Jalan Lintas Timur, Rabu (15/3/2023).

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Erwin Wicaksono
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq memasang palang di lampu lalu lintas Jalan Lintas Timur, Rabu (15/3/2023). Palang-palang tersebut dipasang dengan ditanam di dalam aspal agar truk-truk besar tidak dapat melintasi JLT sementara waktu. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Truk kini dilarang melewati Jalur Lintas Timur Lumajang.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq memasang palang di lampu lalu lintas Jalan Lintas Timur, Rabu (15/3/2023).

Palang-palang tersebut dipasang dengan ditanam di dalam aspal agar truk-truk besar tidak dapat melintasi JLT sementara waktu.

Menurut Thoriq, cara tersebut agar JLT tidak semakin rusak oleh truk bermuatan besar. Sementara itu, kendaraan pribadi, kendaraan barang dan truk kecil masih dapat melintasi JLT.

Baca juga: Profil Sho Yamamoto, Sosok Pengganti Taisei Marukawa di Persebaya, Kerap Dipuji Aji Santoso

"Ini jalan Kabupaten dengan klasifikasi tonase maksimal 8 ton. Sejak 2 tahun ini sejak adanya pabrik semen di Jember, jalan ini sudah tidak memungkinkan dilewati kendaraan dengan muatan yang melebihi tonase," beber Thoriq usai meletakkan semen pada palang-palang yang dipasang di JLT.

Pria yang akrab disapa Cak Thoriq ini belum dapat memastikan durasi palang-palang tersebut tertancap di pintu utama JLT. Kata dia, pembatasan lalu lintas di JLT tergantung pada rampungnya perbaikan jalan.

"Selama jalan ini difungsikan dan jalan ini, jalan Kabupaten. Rata-rata truknya di atas 50 ton. Ini yang kami putuskan jalan ini kami fungsikan sesuai dengan tonasenya," jelasnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang dengan dana seadanya tengah melakukan perbaikan sederhana lubang-lubang jalan di JLT.

Baca juga: Sinopsis dan Link Streaming Drakor Missing The Other Side 2, Misteri Pembunuhan Berlanjut

Petugas tampak menambal jalan berlubangan dengan material semen dan batu kerikil. Upaya tersebut dilakukan setidaknya JLT telah tersentuh perbaikan.

"Setelah ini diperbaiki harapannya tidak rusak lagi. Setelah ada kebijakan itu jalan ini kami perbaiki dengan semen cor. Setelah dicor baru diaspal full mix. Karena tidak semua yang rusak, yang kedalamanya di atas 5 centimeter harus dicor," papar Thoriq.

Pemkab Lumajang menyarankan supir truk besar agar melalui jalan nasional di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember saat pembatasan diberlakukan.

"Ada 2 pilihan, jalur alternatif ke arah Jember lewat Tanggul dan satu jalan nasional yang di Lumajang. Mulai jalan Gatot Subroto, Slamet Riyadi hingga Soekarno Hatta. Dengan ini harapannya fungsi jalan JLT kembali normal untuk mobilitas pertanian dan sebagainya," tutupnya.

(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com) 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved