Berita Jember

Peredaran Rokok Ilegal di Jember Mayoritas di Daerah Pesisir Pantai

Peredaran rokok tanpa dilengkapi pita cukai atau ilegal lebih banyak di wilayah Pesisir Pantai Jember menyasar para nelayan dan petani.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Imam Nawawi
Plt Kepala Satpol PP Jember Edy Budi Susilo sosialisasi bahaya rokok ilegal 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Peredaran rokok tanpa dilengkapi pita cukai atau ilegal lebih banyak di wilayah Pesisir Pantai Jember menyasar para nelayan dan petani, sehingga pergerakan pasarnya tergolong masif.

"Karena disanalah para penggunanya, dan di sepanjang pesisir pantai itu kami banyak menemukan (rokok ilegal), karena di sanalah masyarakatnya banyak yang tidak mampu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Jember, Edy Budi Susilo, saat memberikan sosialisasi tentang gempur rokok ilegal di Hotel Luminor, Selasa (21/3/2023).

Menurutnya daerah pinggiran khususnya wilayah pesisir pantai selatan Jember menjadi sarang pemasaran rokok ilegal, sehingga jika itu dibiarkan justru akan semkin masif gerakannya.

"Kami akan berikan sosialisasi dulu kepada mereka, sebelum melakukan penindakan," kata Edy.

Baca juga: Korban Prostitusi Anak di Pasuruan, Dijual Seharga Rp 1,3 Juta

"Kalau ada yang masih mengedar akan kami tindak tegas, apalagi mereka yang memproduksi akan kami pidanakan," tambahnya.

Edy menyadari langkah masyarakat memilih rokok tersebut adalah faktor ekonomi, sehingga kebanyakan mereka tidak peduli ilegal atau resmi barang tersebut.

"Sebenarnya bukan hanya di daerah pinggiran saja, tetapi juga pasar tradisional hingga kampus. Faktor utamanya yaitu tidak punya uang, mau ilegal maupun legal yang penting merokok,"paparnya.

Baca juga: Dua Gudang Pengeringan Tembakau milik PTPN X Kertosari Jember Terbakar

Tahun 2022 lanjut Budi, Satpol PP Jember telah mengamankan 3,6 juta batang rokok ilegal tanpa dilengkapi pita cukai. Kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah trennya pada 2023 ini.

"Cukai sekarang naik 10 persen, sehingg ada indikasi kecenderungan yang coba kami dalami, ada kenaikan tren disitu. Karena semakin mahal rokok legal, kemudian warga cari alternatif dengan membeli yang murah," katanya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved