Pomprov Jatim II
Usai Ricuh di GOR Jember, Tim Futsal Unisma Vs Ubhara Diberi Peringatan Tegas
Panitia Pomprov Jatim II memberi peringatan tegas kepada tim futsal yang terlibat tawuran di Jember, diminta tidak mengulangi perbuatan serupa
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Tawuran antar pemain futsal dari Universitas Islam Malang (Unisma) vs Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya di Liga Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jawa Timur II di GOR Kaliwates Jember, menjadi perhatian publik.
Menanggapi hal ini, Ketua Panitia Pomprov Jatim II Dwi Cahyo Kartiko mengatakan bahwa kedua tim sudah diberikan peringatan. Bahakan mereka sepakat untuk tidak mengulangi hal itu lagi.
"Jika dilanggar, tim itu akan diberikan sanksi tegas. Kalau masuk kategori berat, tidak menutup kemungkinan akan didiskualifikasi dari kompetisi," ujarnya, Rabu (19/7/2023).
Menurutnya, ketegangan tim futsal dari dua kampus tersebut tidak mengganggu jalannya pesta olahraga mahasiswa se-Jatim ini. Karena setelah terjadi kericuhan, pertandingan dari kampus lain berjalan kondusif.
"Sempat ricuh, tetapi sudah aman semuanya. Pertandingan babak penyisihan terus berlanjut dan lancar," imbuh Cahyo.
Oleh karena itu, Cahyo menegaskan agar para atlet memahami makna pertandingan atau kompetisi olahraga. Katanya, kegiatan ini untuk menumbuhkan jiwa sportivitas.
Baca juga: Enam Pelaku Pengeroyokan Pria di Jember Tertangkap, Tujuh Masih DPO
"Sportif itu saling menerima hasil pertandingan, kalah maupun menang. Nikmati pertandingan dengan baik. Tidak boleh sombong, tidak boleh merendahkan dan berbagai sikap tidak terpuji lainnya. Intinya saling respek satu sama lain," imbuhnya.
Sementara Ketua penyelenggara dari Universitas Jember, Soetriono mengatakan bahwa keributan itu satu sisi dipicu aksi saling memberi dukungan kepada timnya masing-masing.
Di sisi lain, kata dia, tensi pertandingan memang cukup panas yang pada akhirnya liga itu dimenangkan Ubhara dengan skor tipis 1-0 atas Unisma. Setelah acara selesai, kedua tim ini ricuh.
"Keributan itu sebenarnya setelah pertandingan selesai. Saat salam-salaman, tiba-tiba ada yang main dorong, yang lain tersulut, lalu ribut. Namanya anak muda ya," kata Soetriono.
Soetiono mengakui tawuran di Gedung Olahraga (Gor) Kaliwates Jember. Membuat masing-masing pemain futsal dari dua kampus ini mengalami luka akibat dipukul menggunakan kursi plastik.
"Ada yang terkena kursi, atau pukulan, dan sudah ditangani tim medis," ucapnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.