Warga Kabupaten Probolinggo Kesulitan Dapat Elpiji Melon, Ganti Pakai Tungku

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Sebagian warga Kabupaten Probolinggo turut merasakan sulitnya mendapatkan elpiji 3 kilogram atau elpiji melon.

Tabung gas elpiji sulit ditemukan terutama di wilayah Kecamatan Pajarakan, Krejengan dan Kraksaan.

Kondisi itu membuat warga memilih alternatif memasak dengan tungku.

Warga Desa Ketompen, Kecamatan Pajarakan, Muhammad Rizki Hidayat mengatakan dia kesulitan mencari tabung gas melon belakangan ini.

Dia sudah berupaya mencari tabung gas melon di sejumlah toko yang menjualnya.

Tiap menyambangi toko, stok tabung gas melon sedang kosong.

Baca juga: Ramalan Zodiak 12 Bintang Rabu, 26 Juli 2023: Aries dan Leo Lebih Sibuk, Virgo Percaya Diri

"Saya kesulitan mencari tabung gas melon. Di toko kebanyakan kosong. Alhasil, sementara, saya memasak menggunakan tungku. Kembali ke kebiasaan zaman dulu," katanya, Selasa (25/7/2023).

Seorang penjual tabung gas melon di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Abdurrahman menyebut kini pasokan LPG memang menipis.

Terakhir kali ia mendapatkan pasokan gas melon dari agen pada Sabtu (22/7/2023).

Pihak agen mengirimkan limi biji tabung gas melon.

Padahal, biasanya ia mendapatkan pasokan 10 biji tabung gas melon untuk persediaan selama empat hari.

Baca juga: Prediksi Skor, Susunan Pemain, dan Link Live Streaming Laga Pramusim PSG Vs Al Nassr, Ronaldo Main

"Stok lima biji tabung gas melon ludes dalam kurun waktu tak sampai sehari. Bahkan, orang luar desa dan kecamatan itu sampai mencari gas ke toko saya, sedikitnya ada 10 orang. Artinya, bukan cuma di daerah Kecamatan Krejengan saja yang sulit mendapat gas LPG 3 kg," paparnya.

Dia mengungkapkan, meski pasokan minim, harga jual tabung gas melon tak terpengaruh.

Tabung elpiji 3 kg dibanderol dengan harga Rp 18 ribu.

"Kalau harga masih tetap Rp 18 ribu, tidak ada perubahan," ungkapnya.