Banjir Lahar Semeru

Dampak Banjir Lahar Semeru, 657 Hektar Lahan Pertanian di Lumajang Terancam Alami Kekeringan

Kepala Bidang SDA Dinas Perkerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang, Hari Sudjoko saluran irigasi di Rowo Gedang yang tertimbun 300 meter.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Erwin Wicaksono
Warga terdampak banjir lahar dingin Semeru di Dusun Pancet, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang membuat jembatan darurat secara swadaya. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Banjir lahar bandang di aliran lereng Gunung Semeru yang sempat terjadi beberapa pekan lalu masih menyisakan dampak.

657 hektar lahan pertanian yang tersebar di Desa Kertosari, Kloposawit dan Desa Nguter, Kecamatan Candipuro terancam alami kekeringan akibat dam ntake Rowo Gedang di Desa Kertosari tertimbun oleh material pasir yang terbawa banjir.

Kepala Bidang SDA Dinas Perkerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Lumajang, Hari Sudjoko saluran irigasi di Rowo Gedang yang tertimbun 300 meter.

"Hampir sepanjang 300 meter saluran irigasi di Selok Gedang yang tertimbun material, dan itu mengaliri sawah 657 hektare," terangmya ketika dikonfirmasi, Minggu (30/7/2023).

Guna mencegah dampak kekeringan terjadi, Hari menegaskan pihaknya terus melakukan upaya normalisasi di sepanjang wikayah.

Baca juga: Live Indosiar! Link Live TV Online Persis Solo Vs Arema FC di Liga 1 2023/2024, Kick Off 15.00 WIB

"Di Desa Kloposawit kita juga sudah tangani normalisasi sepanjang 800 meter, Insya Allah dalam seminggu ini bisa mulai mengalir," harapnya

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati berharap bencana kekeringan tidak sampai terjadi

"Karena kalau terjadi ini sangat berdampak sekali, tak hanya pertanian, tetapi sumur-sumur di rumah warga juga kering akibat jaringan irigasi Rowo Gedang ini," tuturmya

Wabup juga mengatakan, bahwa pihaknya telah mengirimkan alat berat untuk menormalisasi saluran irigasi yang tertimbun material.

"Kita bekerjasama di bantu alat berat oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai, red) Brantas, kemudian operasionalnya dari APBD kita, sampai dengan delapan hari ini InsyaAllah tuntas," katanya.

Baca juga: Viral Video Aksi Pria Curi Sepatu Jemaah Salat di Malang, Pelaku Lancarkan Aksi Setelah Salat Ashar

Dirinya berharap, normalisasi saluran irigasi bisa segera rampung, sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh warga terdampak.

"Mudah-mudahan air segera bisa dialirkan dan dibuka nanti sore, sehingga besok bisa dimanfaatkan warga," harapnya.

Banjir lahar bandang di aliran lereng Gunung Semeru yang sempat terjadi beberapa pekan lalu masih menyisakan dampak.


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Erwin Kusuma/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved