Pembunuhan Kakek di Situbondo

Hendak Kabur, Dua Pelaku Pengeroyokan Kakek 76 Tahun Hingga Tewas Ditangkap

Kedua pelaku bernama Sugiono (45) dan adiknya Hasan Basri (25) dibekuk tim Resmob Polres Situbondo saat berada di rumah saudaranya di Desa Curah Jeru.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM/Izi Hartono
Suasana lokasi penganiayaan seorang kakek oleh dua keponakannya hingga tewas, Senin (21/8/2023). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Belum genap 24 jam, Polres Situbondo membekuk dua pelaku pengeroyokan kakek berusi 76 tahun asal Dusun Cempaka, Desa Kayuputih, Kabupaten Situbondo, Senin (21/08/2023).

Kedua pelaku bernama Sugiono (45) dan adiknya Hasan Basri (25) dibekuk tim Resmob Polres Situbondo saat berada di rumah saudaranya di Desa Curah Jeru. Mereka berniat melarikan diri.

Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon membenarkan adanya penangkapan dua pelaku pengeroyokan tersebut.

"Iya pelaku sudah kami tangkap. Keduanya kami tangkap pada saat akan melarikan diri," ujar AKP Momon.

Ia mengatakan, kedua tersangka kini masih diperiksa oleh penyidik.

Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Cempaka, Desa Kayu Putih, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, dihebohkan dengan tewasnya seorang kakek berusia 76 tahun, Senin (21/08/2023).

Baca juga: Dikeroyok Dua Ponakan, Kakek 76 Tahun di Situbondo Tewas

Kakek bernana Madun alias Halimah ini tewas setelah dikeroyok dan pukuli oleh dua orang yang merupakan keponakannya.

Kedua pelaku adalah kakak beradik, Sugiono (45) dan Hasan Basri (25). Mereka mengeroyok paman diduga karena masalah tanah. Korban menuding pelaku membangun rumah hingga ke pekerangan orang.

Usai menganiaya, pelaku langsung pergi ke rumah istrinya masing-masing di Desa Curah Jeru dan Desa Tokelan, Kecamatan Panji.

Baca juga: Ratusan Hunian Relokasi Semeru Belum Berpenghuni, BPBD Bakal Alihkan untuk Korban Banjir

Akibat penganiayaan itu, kepala korban bocor dan harus dilarikan ke Puskesmas Mangaran hingga dirujuk ke RSU Abdoer Rachem Situbondo.

Setelah sempat dirawat inap, nyawa korban tidak tertolong.

Keluarga korban, Zaitun, mengatakan, pelaku datang ke rumahnya sambil memanggil mangil nama korban.

"Ketika bertemu, korban langsung dipukuli bersama-sama," ujarnya.

Ia berusaha melerai dan memeluk salah satu pelaku hingga terjatuh.

Baca juga: Selain Masalah Ijazah Tidak Jelas, Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura juga Protes Mahalnya UKT

"Waktu memeluk, tangan saya menyentuh besi dipinggangnya Sugiono hingga saya terjatuh,"katanya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved