Deklarasi Anies Baswedan Muhaimin

Wawancara Eksklusif: Blak-Blakan Emil Elestianto Dardak Usai Deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin

Meski mengaku sudah move on sesuai arahan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, namun bagaimana kondisi riil akar rumput Partai Demokrat?

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Surya
Wawancara eksklusif bersama Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Senin (11/9/2023). 

Dan kami memasang gambar itu karena memang kita berkomitmen. Kan sudah ada piagam koalisi perubahan dan persatuan. Jadi niatan kami adalah mari kita bersama-sama untuk mulai mensosialisasikan bakal calon presidennya dalam hal ini adalah Anies Baswedan. Jadi maka dari itu gambar itu dipasang

Nah saat saya diminta berkomentar saat lagi panas-panasnya, ditanya apakah ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan karena AHY tidak dipilih jadi cawapres? 

Oh bukan sama sekali bukan. Kami memutuskan melihat kondisi perkembangan nasional maka kader-kader ini dibebaskan untuk melakukan suspensi. Istilahnya di-suspend dulu sosialisasinya

Karena belum clear apakah DPP sebagai yang nerwenang termasuk majelis tinggi melihat dinamika ini inline dengan Koalisi dan piagam koalisi. Kalau tidak inline masa kita teruskan untuk sosialisasi. Kan ya tidak. Jadi itu sebenarnya esensinya bukan baper karena AHY tidak jadi baca wapres. 

Tapi kan Demokrat ini sudah yakin betul karena bahkan sudah ada beberapa komunikasi surat-menyurat juga adanya pertemuan pertemuan membahas soal AHY cawapres? 

Kami jujur tidak tahu soal surat-menyurat itu. Jadi ini sekaligus untuk memberikan gambaran bahwa sebegitu rapatnya Tim 8 menjaga integritas koalisi itu. 

Jadi kita nggak tahu soal itu karena pun kalau Mas AHY turun yang terucap adalah bismillah kita ikhtiar sama-sama, jadi tetap fokus kepada menyapa masyarakat. Sehingga ketika turun ke daerah-daerah tak pernah beliau itu menyampaikan kayaknya ini saya cawapresnya dan lain-lain itu nggak ada.

Kami pun baru tahu Setelah diceritakan secara terbuka terkait kronologi yang disampaikan oleh Bapak sekjen. Jadi nggak ada yang namanya GR atau feta kompli itu sama sekali nggak ada. 

Tapi bahwa ada optimisme itu benar. Karena kita lihat dari nama-nama yang potensial yang meraih respon baik secara survei elektabilitas itu ya Mas Ketum AHY. Jadi bukan karena kita itu ke-gr-an

Nah ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kader yang dibawa karena kan kader itu tidak mungkin bertanya langsung ke DPP. Demokrat mau ngapain setelah ini?

Banyak juga tokoh-tokoh agama yang kami bertemu, dan bekonsultasi. Baik yang Alhamdulillah sampai saat ini mau berjuang di garis yang sama dengan Partai Demokrat maupun dengan tokoh-tokoh yang memang memilih untuk berada di garis tengah.

Semuanya ini memandang bahwa Mas AHY memiliki kombinasi yang baik. Pertama sebagai putra asli Jawa Timur linear dengan garis keturunan keluarganya. Bukan nebeng ya. 

Karena contohnya saya ini putra Trenggalek tapi saya tidak lahir di Trenggalek tapi di Jakarta karena ayah saya waktu itu sedang studi di Australia karena mendapatkan beasiswa studi

Baca juga: PREDIKSI Skor, Susunan Pemain, dan Link Live RCTI Portugal Vs Luksemburg di Kualifikasi EURO 2024

Sama seperti Mas AHY ya itu ya Pacitan. Dan ke Pacitannya bukan musiman tapi ya memang ke Pacitan terus. Bahkan kalau kita lihat Museum SBY itu sengaja didirikan di Pacitan karena memang keluarga SBY dari Pacitan.

Selain AHY sangat bisa untuk merepresentasikan Jawa Timur, SBY juga Pondok Pesantren Tremas nasabnya. kemudian SBY itu ya tremas nasabnya. Kakek juga kyai artinya bahwa ya kalau disambungkan ya pasti ketemu.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved