Berita Jember

Guru Ngaji Korban  Kecelakaan Truk Tambang di Jalan Jenggawah - Balung Jember

Kecelakaan yang memicu larangan truk tambang melintasi jalan antar kecamatan di Jember rupanya menyebabkan seorang guru ngaji meninggal

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Truk tambang yang diamankan di markas Satlantas Polres Jember 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Pihak Satlantas Polres Jember angkat bicara soal  kecelakaan di Jalan Raya Jenggawah - Wuluhan - Balung, hingga membuat warga Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan melarang truk tambang melintasi jalan itu dua hari lalu.

Kanit Laka Lantas Polres Jember, Iptu Edy Purwanto mengungkapkan, terakhir kecelakaan melibatkan truk tambang, menimpa  Marto Utomo (53), seorang guru ngaji di Dusun Sumberejo Desa Glundengan Wuluhan Jember.

"Korban terlibat kecelakaan saat hendak melanjutkan kegiatan mengikuti acara munaqosah di salah satu TPQ di Desa Tamansari Wuluhan," ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (13/9/2023).

Menurutnya, saat itu korban mengendarai Honda Supra X 125 Nopol DK 5302 MJ, lalu ditabrak truk tambang yang dikendarai Nursari saat melintas di jalan raya alternatif penghubung tiga kecamatan tersebut.

"Korban meninggal di lokasi kejadian, tepatnya di utara masjid Dusun Sumberejo Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan ," kata Edy.

Edy mengemukakan, polisi sekarang masih memproses di Jasa Raharja. Katanya, supaya ahli waris korban bisa mendapatkan jaminan kecelakaan.

Baca juga: Viral Tingkah Jan Ethes Saat Tonton Laga Timnas Indonesia, Tiba-tiba Bisik-bisik ke Presiden Jokowi


"Untuk proses Jasa Raharja itu, keluarga korban akan datang ke kantor. Namun sampai sekarang belum datang ke kantor, mungkin masih sibuk menyiapkan berkasnya. Intinya untuk proses Jasa Raharja kami bantu," katanya.

Mengingat, kata dia, tunjangan tersebut merupakan hak yang harus diberikan kepada ahli waris korban, karena dijamin undang-undang.

"Tetapi hak itu kami berikan, setelah ahli waris korban datang ke kantor (Satlantas Polres Jember)," imbuh Edy.

Dia mengatakan polisi belum melakukan gelar perkara kasus kecelakaan tersebut. Edy mengaku masih menunggu hasil mediasi antara keluarga korban dengan sopir dump truk.

"Tetapi proses mediasi itu di luar kewenangan kami. Jadi mereka sendiri melakukan proses mediasi, apakah mencapai suatu kesepakatan. Nanti hasilnya akan disampaikan kepada kami, untuk bahan pada pelaksanaan gelar perkara," tuturnya.

Sebelumnya, puluhan Warga Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur menggelar aksi menolak truk tambang yang mengangkut material tambang galian C  melintas di Jalan Raya Jenggawah- Wuluhan - Balung, Senin (11/9/2023) siang.

Aksi tersebut sengaja mereka lakukan, karena sering kali terjadi kecelakan di jalan kabupaten itu, yang melibatkan truk tambang dan pengendara warga sekitar.

Selama aksi berlangsung, warga juga menghentikan laju truk tambang.

Kapolsek Wuluhan AKP Solekhan Arief menuturkan, memang di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved