ITS Teknik Instrumentasi Bantu Usaha Para Peternak Kambing di Benowo
Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember mengimplementasikan inovasi mesin otomatis pengolah susu kambing menjadi kefir
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember mengimplementasikan inovasi mesin otomatis pengolah susu kambing menjadi kefir untuk kelompok peternak Hutan Kota Pakal (HKP) Benowo, Minggu (9/9/2023).
Kegiatan implementasi itu dilakukan oleh mahasiswa dan didampingi oleh Dosen Teknik Instrumentasi, Sefi Novendra Patrialova di area Peternakan Kambing HKP Benowo.
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim melakukan serah terima alat dan buku pedoman penggunaan alat. Selain itu juga dilakukan edukasi tentang kefir serta pelatihan penggunaan alat kepada para peternak.
Kegiatan implementasi teknologi itu berawal dari kunjungan tim ke Hutan Kota Pakal di awal tahun 2023.
Dari kunjungan itu diketahui bahwa HKP Benowo tidak hanya menyuguhkan arena rekreasi namun juga terdapat area peternakan sapi dan kambing milik masyarakat sekitar hutan kota yang mereka beri nama HKP Farm.
Menurut salah satu pengelola HKP Farm, Heri Wahyudi, mereka tidak hanya menjual kambing namun juga menjual susu kambing, melayani jasa perawatan dan pembesaran kambing.
Pada 2021 kambing-kambing tersebut dapat menghasilkan susu mentah sebanyak 100 liter per minggu namun sayangnya hanya terjual sebanyak 17 liter per minggu dengan harga Rp 30.000 per liter.
Hal itu diduga karena kurangnya minat konsumen terhadap produk susu kambing segar.
Mendengar penuturan dari Heri, tim yang didampingi Dosen Teknik Instrumentasi Sefi Novendra Patrialova merancang mesin pengolah susu kambing menjadi kefir agar dapat meningkatkan minat konsumen dan nilai jual produk.
Menurut Sefi, mesin yang mereka buat memiliki kelebihan dibanding yang lain. mesin itu dapat menjalankan 3 proses sekaligus, mulai dari proses pasteurisasi susu, proses pendinginan hingga proses fermentasi.
"Cara kerja mesin ini cukup sederhana bagi pengguna. Pengguna hanya perlu menuangkan susu kambing mentah ke dalam tangki utama kemudian menekan tombol pasteurisasi. Setelah susu mencapai suhu 72 derajat celcius maka proses pasteurisasi akan selesai secara otomatis dan memberikan indikasi kepada pengguna. Selanjutnya, pengguna hanya perlu menekan tombol pendingin agar susu lebih cepat mencapai suhu 27 derajat celcius. Ketika susu sudah mencapai suhu normal, pengguna harus memasukkan biji kefir untuk proses fermentasi ke dalam susu dan alat akan mengaduk selama 36 jam," jelas Sefi.
Kegiatan ini disambut baik oleh para peternak HKP Farm Benowo. Hal ini disampaikan oleh Heri pada kegiatan serah terima mesin.
"Kami merasa terbantu dengan adanya alat buatan tim dari ITS, kami berharap kegiatan yang bermanfaat seperti ini terus berlanjut di masa depan’, pungkas Heri. (*)
(TribunJatimTimur.com)
AC Milan Pimpin Perburuan Leoni Usai Jual Bek Jerman, Inter Milan Lepas Bisseck ke Bournemouth? |
![]() |
---|
Jakmania Full Senyum Persija Hajar Persita di Laga Pertama Super League, 2 Pemain Disorot |
![]() |
---|
Santer Kabar yang Mengaitkannya dengan Chelsea, Alejandro Garnacho Umbar Kode Ambigu |
![]() |
---|
Keinginan Gabung Inter Milan Sudah Tak Bisa Ditawar, Ademola Lookman Tolak Tawaran dari Arsenal |
![]() |
---|
SOROTAN Bobotoh Usai Persib Bandung Cukur Semen Padang di Laga Perdana, 2 Nama Panen Pujian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.