Berita Viral

Viral Video Oknum DPRD Makassar Ngamuk dan Tantang Pria, Disebut Karena Merasa Keluarga Diganggu

Belakangan ini viral video oknum anggota DPRD Makassar mengamuk dan menantang pria. Aksi itu terjadi karena disebut merasa keluarga diganggu.

Editor: Luky Setiyawan
Tangkapan Layar Video Keributan
Belakangan ini viral video oknum anggota DPRD Makassar mengamuk dan menantang pria. Aksi itu terjadi karena disebut merasa keluarga diganggu. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Beredar video viral aksi oknum anggota DPRD Makassar mengamuk dan menantang seorang pria.

Aksi tersebut terjadi karena disebut bahwa keluarga diganggu.

Aksi oknum anggota DPRD Makassar itu viral usai beredar video yang dibagikan di grup Whatsapp dan media sosial lain.

Diketahui, sosok DPRD Makassar itu bernama Rachmat Taqwa Quraisy.

Baca juga: Tersambar Percikan Api Las, 4 Rumah Satu Keluarga di Situbondo Ludes Terbakar

Lokasi RTQ mengamuk terjadi di depan salah satu rumah makan di Jalan Sulawesi, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Selasa (31/10/2023).

Dalam video tersebut, terlihat oknum anggota DPRD itu mengamuk dan menantang seorang pria.

Menanggapi video viral itu, RTQ mengaku mengamuk lantaran merasa keluarganya diganggu.

"Kadang-kadang saya sebagai anggota Dewan melakukan hal seperti ini kemungkinan dia ganggu keluargaku atau hal yang merupakan prinsip hidup.

Itu ji, anak Makassar ki ini, (Itu saja, kita adalah anak Makassar) mending mati daripada malu," kata RTQ.

Namun, RTQ yang merupakan Ketua Komisi A dari Fraksi PPP ini enggan menjelaskan lebih terperinci terkait kronologi keributan tersebut.

Ia hanya meminta awak media mencari narasumber lain terkait awal mula terjadinya keributan itu.

"Saudaraku semua teman-teman media, terlalu naif jika saya mengklarifikasi dengan membela diriku, jadi biarkan narasumber lain bercerita terkait lokasi, dan seperti apa awal mulanya," ujar dia.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar Iptu Firman mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait insiden keributan tersebut.

"Sampai saat ini belum ada laporan masuk (soal adanya keributan yang diduga anggota Dewan Makassar)," ucap Firman kepada Kompas.com via pesan singkat, Kamis (2/11/2023).

Firman menuturkan, jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan terkait aksi keributan dalam video beredar, ia meminta agar segera melapor.

"Silakan melapor apabila memang ada yang merasa dirugikan, silakan laporkan," ujar dia.

ASTAGA ODGJ di Manado Mengamuk, Tebas Polisi Pakai Parang, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

ODGJ mengamuk dan tebas seorang polisi di Manado, Sulawesi Utara.
ODGJ mengamuk dan tebas seorang polisi di Manado, Sulawesi Utara. (HO)

Viral seorang ODGJ di Manado mengamuk hingga membuat masyarakat panik.

Bahkan ODGJ pria ini nekat menebas anggota polisi menggunakan parang.

Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Seorang pria yang diduga orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) mengamuk dan menebas anggota polisi dengan parang di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Akibatnya, anggota Polsek Tikala, Aiptu Malino Baginda (48) harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sejumlah luka-luka.

Kronologi

Kejadian ini berawal saat pria berinisial HMK (65) itu membuat laporan di Kantor Kecamatan Tikala. Namun tidak dihiraukan oleh pegawai yang ada.

Pria tersebut marah, kemudian mengejar pegawai kantor kecamatan dengan sebilah parang dan mengamuk di jalan.

Aiptu Baginda yang mendapat laporan langsung mendatangi TKP dan bermaksud mengamankan pelaku.

Namun pelaku justru melakukan perlawanan, sehingga terjadi adu fisik yang mengakibatkan Aiptu Baginda terjatuh karena terkena sabetan benda tajam di bagian kepala dan lengan.

Korban segera dilarikan ke rumah sakit oleh personil Polsek Tikala guna mendapatkan perawatan.

Tanggapan Kapolsek Tikala

Mengetahui kejadian ini, Kapolsek Tikala Iptu Nelta Rengkung menyesalkan adanya insiden yang mengakibatkan anggotanya terluka.

Menurutnya, mengamankan ODGJ yang berkeliaran adalah tugas dari Dinas Sosial. Namun pelaku menggunakan senjata tajam sehingga harus ditindak.

"Cuma karena ODGJ ini sudah bawa senjata tajam, makanya kita harus amankan, tapi penindakan tersebut harusnya tugas dari Dinas Sosial bukan kami," ujar Nelta.

Ia mengatakan sosok ODGJ berinisial HMK (65), warga kelurahan Paal IV tersebut sudah berulang kali membuat keributan.

"Kantor kami pernah dilempar. Begitu juga dengan kantor kecamatan Tikala juga pernah ia lempar," ungkapnya.

Ia pun menyesalkan lambatnya dinas sosial Kota Manado dalam menangani para ODGJ yang ada di Kecamatan Tikala.

"Karena setahu saya banyak ODGJ yang berkeliaran di Kecamatan Tikala, tapi tidak ditertibkan oleh Dinas Sosial Kota Manado," tegasnya lagi.

Panggil Lurah dan Camat Tikala

Buntut dari aksi ODGJ tersebut, pihaknya memanggil lurah dan camat Tikala.

"Akan saya panggil besok," ujarnya via telepon, Rabu 30 Agustus 2023.

Ia mengatakan pemanggilan tersebut untuk mempertanyakan penanganan ODGJ di Kecamatan Tikala.

Menurutnya, saat ini sangat banyak ODGJ yang berkeliaran di Kecamatan Tikala.

"Harusnya Camat dan Lurah ini menghubungi Dinsos kemudian mengamankan ODGJ tersebut. Sekarang malah anggota saya yang jadi korban," tegas dia.

Roida Wanita Lempar Sendal ke Jokowi Ternyata Tergolong ODGJ, Nasibnya Pilu, Langsung Dibawa ke RSJ

Aksi emak-emak bernama Roida Tampubolon belakangan menggegerkan publik.

Sebab wanita berusia 47 tahun itu sengaja melempar sandal dan botol air mineral ke arah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Detik-detik Roida melempar sandal kepada Presiden Jokowi sempat terekam kamera hingga viral di media sosial.

Aksi Roida itu juga membuat Paspampres kalang kabut.

Mereka pun langsung bergegas mondorong dan mengamankan Roida lalu dibawa menjauh dari lokasi Jokowi beraktivitas.

Diketahui saat kejadian, Presiden Jokowi sedang dalam agendanya menghadiri acara relawan Bobby Nasution di Gedung Serbaguna Jalan William Iskandar, Pancing, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara.

Namun sayangnya pada saat itu, Roida tampak dengan sengaja melemparkan sandal dan botol air mineral ke arah Jokowi.

Roida sempat teriak dan berontak saat tangannya dipegang oleh Paspampres.

Kini, Roida sudah diamankan polisi untuk selanjutnya dikirim ke rumah sakit jiwa.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi membenarkan informasi tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengirim Roida ke Rumah Sakit Jiwa Prof. DR. M. Ildrem, Kota Medan.

"Yang bersangkutan sudah diserahkan ke RSJ," katanya menegaskan, dikutip dari Tribun-Medan.com, Senin (28/8/2023).

Hadi melanjutkan, Roida akan menjalani observasi selama 14 hari oleh petugas medis.

Roida sendiri tercatat memiliki riwayat Skizofrenia Paranoid.

Ia sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit jiwa selama 3 bulan lamanya karena penyakit tersebut.

Kronologi Kejadian

Hadi kemudian secara lengkap membeberkan aksi Roida saat melakukan pelemparan kepada Presiden Jokowi.

Semua bermula saat yang bersangkutan berusaha menerobos pengamanan presiden.

Roida sempat ditenangkan Paspampres dan diberi pengertian untuk tidak menganggu kegiatan Presiden Jokowi.

Namun, ia tidak mengindahkan bahkan berteriak-teriak tanpa alasan.

Aksi Roida semakin nekat dengan melempar sandal dan air mineral ke arah Presiden Jokowi.

"Usai diamankan perempuan tersebut, Paspampres dan pengamanan lainnya fokus mengamankan kegiatan dihadiri Pak Presiden," tandas Hadi.

Wanita yang Lempari Jokowi dengan Sandal dan Air Mineral, Meraung Saat Diamankan Paspampres (Tangkap layar/ist)
Pernah tuduh polisi

Roida ternyata kerap membuat 'masalah' dengan berbagai pihak.

Dirinya bahkan pernah menyebarkan hoaks tentang Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon.

Roida menuduh Josua telah mencuri uang Rp 100 juta lewat postingan di media sosial.

Josua dengan tegas membantah tudingan dari Roida.

"Apa yang diposting nya itu tidak benar dan merupakan penghinaan," katanya, dikutip dari Tribun-Medan.com.

Josua kemudian berkonsultasi dengan Kapolda Sumatera Utara, ia diminta atasannya untuk melaporkan Roida.

Laporan AKBP Josua Tampubolon tertulis dalam LP/B/313/III/2023/2023/SPKT/Polda Sumut tanggal 3 Maret 2023.

Josua menyebut, kasusnya masih dalam pendalaman.

"Di Subdit Siber sudah ditangani dan proses penyidikan," kata dia.

Informasi tambahan, Roida juga pernah membuat keributan di Polrestabes Medan.

Ia merekam sambil memaki-maki anggota Provost ketika itu.

Sementara pada tahun 2018, Roida diketahui pernah menuding polisi di Polsek Percut Seituan melakukan pungli.

Terbaru ia kembali berulah dengan melakukan pelemparan kepada Presiden Jokowi.

Sosok Roida

Lalu siapa sebenarnya Roida Tampubolon pelaku pelempar sendal ke arah Jokowi?

Informasi yang dihimpun Tribun, Roida pada 27 Oktober 2021 silam pernah diserahkan Polda Sumut ke Dinas Sosial Kota Medan.

Sebab dia terindikasi mengalami gangguan jiwa dan telantar.

Hal ini dikuatkan dengan surat yang dikeluarkan Dinas Sosial Kota Medan tanggal 27 Oktober 2021.

Roida tinggal di Bandar Klipa, Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Ternyata ulah Roida tak kali ini saja terjadi.

Roida sempat vital 5 tahun lalu (2018) lantaran merekam dugaan pungli yang dilakukan oleh dua oknum polisi yang bertugas di Polsek Sei Tuan.

Video itu pertama kali diunggah akun Roida Tampubolon pada Selasa (11/9/2018).

Dalam unggahannya itu dia menuliskan caption "Polisi minta2 duit y klo lapor".

Dikutip dari Tribun Medan, Roida mengatakan aksinya itu dilakukan karena dirinya merasa kesal berulang kali berurusan dengan polisi selalu harus pakai uang.

Alhasil dia pun merekam aksi dua orang polisi yaitu Aiptu DB dan Brigadir MS saat sedang meminta uang pelicin untuk mengerjakan laporannya.

"Saya sudah dua kali melapor ke Polsek Percut Sei Tua. Yang kedua kalinya aku merekam mereka melakukan Pungli itu," ujar Roida Tampubolon seraya menunjukkan dua bukti laporannya.

Saat pertama kali melapor, dia mengutarakan bahwa sang polisi meminta uang supaya laporannya segera dikerjakan oleh polisi, karena dia ingin kasusnya selesai makanya dia memberikan uang.

Namun meski dia sudah membuat laporan dan memberikan uang Rp 50 ribu, kasus pengerusakan rumahnya tidak kunjung ditindaklanjuti.

Bahkan untuk kali kedua, rumahnya kembali dirusak dan dia menjadi korban pemukulan.

"Kedua kalinya datang lagi aku melapor, aku visum ke rumah sakit. Kemudian membuat laporan. Nah karena merasa dipersulit, mereka minta diberikan uang capek mengerjakan. Nah timbul lah niatku merekamnya," ujarnya.

Saat itu dia memegang kameranya seraya pura-pura tidak melakukan apa pun, padahal dia sudah menghidupkan fungsi rekam video dihandphonenya.

"Di wajah ku ini ku buat," ujarnya seraya memperagakan bagaimana caranya merekam aksi kedua polisi tersebut.

Dia pun mengutarakan sebenarnya niatnya adalah supaya laporanya ditindaklanjuti, supaya dia tidak mendapat intimidasi dari orang yang melaporkannya.

"Saya mau hidup tenang, nggak diganggu orang yang merusak rumah kami itu," ujarnya.

Usai mengupload videonya ke media sosial, Roida Tampubolon mengaku didatangi oleh kedua polisi dan keluarganya.

Dia diminta menghapus video yang diuploadnya tersebut membuat permintaan maaf.

"Katanya aku minta maaf di facebook. Kemudian disuruh tanda tangani surat permintaan maaf dan suruh hapus video. Saya bukan bodoh ah. Mereka yang salah, mau saya pula yang disuruh ngaku salah," ujarnya.

Karena Roida tidak mau menandatangani, keduanya pun langsung memberikan ancaman.

"Kau tidak mau damai tanda tangani. Kita lihat hancur kau nanti kami buat," ujar Roida menirukan perkataan kedua polisi.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved