Hari Jadi Lumajang
Hari Jadi Lumajang ke-768, Ratusan Warga Berebut Gunungan Durian dan Hasil Bumi
Beberapa buah durian di tempatkan paling atas di antara hasil bumi lainnya seperti sayuran, buah, telur hingga keripik.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Ratusan warga untuk berebut gunungan hasil bumi saat peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-768 tahun di Alun-alun Lumajang, Jumat (15/12/2023).
Beberapa buah durian di tempatkan paling atas di antara hasil bumi lainnya seperti sayuran, buah, telur hingga keripik.
Yanto warga Lumajang yang hadir di alun-alun tak menyia-nyiakan keseruan berebut gunungan. Ia pun langsung mengincar buah durian yang terpasang di pucuk.
Warga terlihat kesulitan mengambil buah durian. Selain ditempatkan paling atas, durian tersebut ternyata terpasang dengan kawat yang cukup erat.
Apalagi duri-duri dari buah durian tentunya menyakitkan tangan. Yanto pun tak peduli tangannya sedikit berdarah lantaran tertusuk duri buah durian.
"Sudah-sudah ini tangan saya sampai berdarah," katanya mengamankan buah durian dari rebutan warga lain.
Baca juga: Lantik 51 Kepala Desa Hasil Pilkades Serentak di Banyuwangi, Ini Pesan Bupati Ipuk
Dalam waktu tak sampai 10 menit, gunungan yang tadinya penuh dengan hasil bumi pun ludes diserbu warga. Ada 4 buah gunungan yang diperebutkan warga siang itu.
Prosesi Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-768 yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Lumajang, Jumat (15/12/2023) pagi berlangsung meriah.
Rombongan Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni bersama Forkopimda Kabupaten Lumajang berangkat dari Pendopo Arya Wiraraja dengan berjalan kaki menuju Alun-Alun Lumajang dengan arak-arakan punggawa kerajaan.
Pertunjukan diawali dengan pertunjukan teatrikal di Pendopo Arya Wiraraja Kabupaten Lumajang.
Teatrikal tersebut menceritakan Penobatan Raja Lumajang yang tertulis dalam Prasasti Mula Malurung pada lempeng VII a baris 1-3, yaitu Siro Nararya Kirana saksat atmadja nira Nararya Sminingrat pinratista juru Lamajang, pinasangaken jagat palaka, ngkaning nagara Lamajang.
Arti dalam bahasa Indonesia berbunyi beliau Nararya Kirana semata-mata putra beliau Nararya Sminingrat, ditetapkan sebagai juru di Lamajang, dipasangkan menjadi pelindung dunia di negara Lamajang.
Baca juga: Pengemudi Mobil Pajero Sport Tabrak Toko Jamu di Jalan Sultan Agung Jember
Para siswa-siswi di Kabupaten Lumajang tak ketinggalan unjuk gigi dalam tari Gelipang Rodat, Jaran Slining, Tari Godril, Tari Topeng Kaliwungu, Jaran Kencak dan Tari Kopyah.
"Amanat dan semangat itu perlu kita jaga dan teruskan untuk pembangunan dan pengembangan Kabupaten Lumajang," ujarnya.
Menurut Indah, pembangunan Kabupaten Lumajang tersebut bisa dilakukan dengan cara meningkatkan beberapa sektor yakni, pelayanan masyarakat, ekonomi, peningkatan dan pembangunan SDM, pemenuhan infrastruktur, perencanaan dalam penanggulangan bencana, tata kelola birokrasi, dan keamanan.
"Terimakasih Kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang yang telah bersinergi dalam memperingati Hari Jadi Lumajang (Harjalu) Ke-768," katanya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.