Berita Jember

Tren HIV/AIDS Meningkat di Jember, 2023 Ada 830 Kasus

Saat ini ada 2096 orang yang dinyatakan orang dengan HIV (ODHIV) on ART. Mereka sekarang melakukan pengobatan rutin di rumah sakit.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Kepala Dinas Kesehatan Jember dr. Hendro Soelistijono 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jember relatif bertambah setiap tahunnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jember merilis, November 2023 sudah terdapat 830 orang positif terinfeksi dengan HIV.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr. Hendro Soelistijono mengatakan tren penemuan kasus HIV/AIDS di naik setiap tahun. Katanya pada 2021 total kasus baru sebanyak 637.

"Pada 2022 sebanyak 794 kasus baru, untuk 2023 per November ini sebanyak 830," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (19/12/2023).

Menurutnya, saat ini ada 2096 orang yang dinyatakan orang dengan HIV (ODHIV) on ART. Mereka sekarang melakukan pengobatan rutin di rumah sakit.

Baca juga: Viral Sosok Icang Aliudin, Camat Parungpanjang Baru Satu Tahun Jabatan Tapi Bisa Beli Rumah Miliaran

"Yaitu ODHIV yang masih dalam pengobatan dan dalam kondisi sehat. Sementara ODHIV yang meninggal sebanyak 1088 orang, dalam kurun waktu antara 2006 hingga 2023," kata pria yang akrab disapa dr. Hendro ini.

"Perkembangan fasilitas layanan HIV dan IMS di wilayah kerja Dinas kesehatan kabupaten Jember Sampai dengan November 2023 ada 65 layanan, yang berada di 50 puskesmas dan 3 RSD, 1 RSGM, 1 Lapas serta 10 layanan tes swasta," imbuhnya.

Penularan HIV/AIDS terbanyak di Kabupaten Jember, kata dr Hendro rata-rata melalui hubungan sex yang tidak aman. "Seperti berganti- ganti pasangan, seks sesama jenis, pasangan resti atau pasangan ODHIV," katanya.

Baca juga: Ligue 1 PSG Vs Metz: Prediksi, Head to Head, Link Live Bein Sports, Misi Akhir Tahun Les Parisiens

Oleh karena itu, kata Hendro, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember memiliki Program Penanggulangan HIV/ AIDS yang telah berjalan sejak tahun 2006, dengan melakukan deteksi dini terhadap mereka yang berisiko tertular.

"Penemuan kasus HIV dan IMS di berbagai populasi baik itu populasi kunci (LSL, Waria, WPS), populasi khusus (Ibu hamil, Penderita TB, WBP) dan populasi umum lainnya seperti pelanggan Wanita Pekerjaan Seksual (WPS) dan masyarakat umum lainnya yang dilakukan oleh seluruh puskesmas. Total layanan Deteksi Dini HIV dan IMS di Kabupaten Jember adalah sebanyak 65 faskes," ulasnya.

Pencegahan tersebut, kata dia, dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi di lembaga pendidikan, tentang bahaya HIV dan penularannya.

Baca juga: Bawaslu Jember Bersama Parpol Bahas Penanganan Pidana Pemilu 2024 di Masa Kampanye

"Selain itu juga ada Program CST (care, support & treatment) bagi ODHA meliputi pengobatan, perawatan dan dukungan kepada penderita HIV, yang dilakukan oleh 30 layanan PDP/CST di Kabupaten Jember," jlentrehnya.

Selain itu, kata dia, juga ada Program PPIA (Pencegahan Penularan dari Ibu ke anak) terhadap ibu hamil untuk deteksi Dini HIV/Hep B/Sipilis.

"Data dari Januari sampai dengan November tahun 2023 ditemukan sebanyak 42 ibu hamil positif HIV dan 22 ibu hamil positif sipilis," ungkapnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved