Pilpres 2024

Nobar Debat Cawapres 2024, IMM Jember : Politik Dinasti Menutup Gebang Persaingan

Anggota Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jember menggelar diskusi bertema 'pemilih muda cerdas selamatkan demoralisasi demokrasi'

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Anggota IMM Jember diskusi pemilih muda cerdas selamatkan demoralisasi demokrasi. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Anggota Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jember menggelar diskusi bertema 'pemilih muda cerdas selamatkan demoralisasi demokrasi', Jumat malam (22/12/2023).

Sebelum melangsungkan diskusi, para peserta juga melakukan nonton bareng debat kandidat calon wakil presiden (Cawapres) 2024.
 
Ketua Bidang Hikmah PC IMM Jember, Ahmad Firdaus mengatakan kegiatan ini  dilatarbelakangi keprihatinan aktivis muda Muhammadiyah atas praktik politik, yang mengalami kemerosrotan dan jauh dari etika dan moral.

"Demoralisasi demokrasi yang terjadi di Indonesia terkait dengan praktik politik dinasti yang dianggap sebagai gerbang menutup persaingan," ujarnya, Sabtu (23/12/2023).

Menurutnya, praktik politik dinasti yang sangat tidak beretika, sangat nampak sekali. Ketika adanya anak muda masuk persaingan Pemilihan Umum (Pemilu) lewat hak keistimewaan, tanpa melalui tahapan kaderisasi.

"Sebagai proses khusus (di dunia politik) yang tidak adil dan sulit didapatkan oleh anak-anak muda lainnya," kata Firdaus.

Oleh karena itu, kata dia, pentingnya pelaksanaan pesta demokrasi yang bersih dan bermartabat, tanpa adanya kecurangan. 

Selain itu, kata Firdaus, IMM Jember juga menuntut negara untuk menegakkan supremasi hukum yang sebenar-benarnya.

"Pimpinan Cabang IMM Jember juga menyerukan agar hukum dibentuk bersifat aspiratif dan partisipatif, dengan muatan pro rakyat yang jelas," imbuh Firdaus.

Baca juga: VIRAL Momen Bahlil Lahadalia Saat Debat Cawapres, Jaketnya Ditarik Prabowo Hingga Jingkrak-jingkrak

Firdaus menegaskan bahwa pernyataan sikap ini bukan hanya sekadar kritik. Melainkan sebuah ajakan untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia dari ancaman politik dinasti.

"Maka generasi muda harus cerdas dan cermat dalam menganalisis informasi,  serta selektif dalam memilih pemimpin agar tidak terperangkap dalam politik dinasti yang merugikan rakyat," kata Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember ini.

Sementara itu, Ketua umum PC IMM Jember , Dwi Noval Zakaria menambahkan melalui diskusi ini, diharapkan para mahasiswa juga bergerak menjadi agen intelektual dalam mengedukasi masyarakat.

 "Perihal pentingnya memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak, gagasan, dan hal subtansi lainya," tambahnya.

Dia beranggapan bahwa hanya pemilih cerdas yang melek politik, akan dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas.

"Karena itulah, kebermanfaatan aktivis IMM dalam Pemilu. Selain datang ke TPS memilih, juga dapat dilakukan dengan mengedukasi masyarakat," tuturnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved