Berita Jember
Sebanyak 478 Pasien di Jember Terdeteksi Terjangkit Demam Berdarah
Dinas Kesehatan Jember merilis adanya 478 orang terdeteksi terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), hingga minggu ke empat sepanjang Januari 2024
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Dinas Kesehatan Jember merilis adanya 478 orang terdeteksi terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), hingga minggu ke empat sepanjang Januari 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro Soelistijono mengatakan dari ratusan pasien yang telah diperiksa, sebanyak 76 orang dinyatakan positif DBD.
"Karena memang beberapa kecamatan masih berisiko tinggi, seperti Sumbersari, Kaliwates terus Puger itu cukup tinggi. Artinya jumlahnya melebihi kecamatan kecamatan yang lain," katanya, Jumat (2/2/2024).
Menurutnya, masyarakat harus terus waspada, dengan tertib menutup dan menguras serta mengubur tempat yang biasa dijadikan sarang nyamuk.
"Dan bila muncul bintik bintik merah, segera memeriksa diri (ke Puskesmas setempat), jangan nunggu terlalu lama. Agar tidak terjadi kasus meninggal dunia seperti yang terjadi di Lumajang," kata dr. Hendro.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember Ahmad Dhofir Syah menduga data Dinkes tersebut, masih belum menunjukkan kondisi sebenarnya di lapangan.
"Dinas kesehatan menyebutkan ada 76 kasus, padahal saya ngobrol dengan dokter penyakit dalam di Rumah Sakit Kalisat, setiap hari ada 3 hingga 4 kasus DBD, baik yang positif ataupun yang dicurigai (suspect). Artinya bisa ditarik kesimpulan kalau sehari ada 3 hingga 4 kasus, kalau sebulan ada 120 kasus (satu rumah sakit)," tanggapnya.
Oleh karena itu, Dhofir meminta Dinkes Jember membuat grup khusus untuk petugas yang menangani penyakit penular seperti demam berdarah, supaya komunikasinya mudah.
"Di masing masing rumah sakit, entah itu bidang yang menangani penyakit menular, dengan kabid penyakit menular Dinkes. Agar intens berkomunikasi, updating data," katanya.
Kalau perlu, kata dia, updating data kasus demam berdarah dipublikasikan setiap hari, bukan setiap minggu supaya lebih transparan.
Baca juga: Bulan Bakti TNI-Polri, Ratusan Warga Ikut Pengobatan Gratis di Banyuwangi
"Kalau perlu manfaatkan teknologi seperti update kasus Covid-19 pada tahun 2020. Yang biasanya real time, karena kalau (DBD) tidak ditangani segera, akan membahayakan masyarakat Kabupaten Jember," katanya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
Lima Warga Jember Diserang Kera Liar di Desa Klungkung, Termasuk Anak dan Lansia |
![]() |
---|
Tambak Udang Tak Punya Izin Tapi Panen 14 Kali, Buang Limbah ke Sungai dan Pasang Pipa Laut Ilegal |
![]() |
---|
Gandakan Kunci Saat Ajari Korban Mengemudi, Dua Pria Curi Mobil di Jember |
![]() |
---|
Harga Daging Ayam di Jember Naik, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli |
![]() |
---|
Jalan Terjal dan Banyak Rumah Tak Teraliri Listrik, Warga Mulyorejo Jember Minta Pemerintah Hadir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.