Harga Beras Mahal

Konsumen Hanya Boleh Beli 2 Bungkus Beras SPHP di Toko Pangan Kita Bulog Jember

Bulog Jember membatasi pembelian beras Stabilitas Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Toko Pangan Kita Bulog

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatim-Timur.com/Imam Nawawi
Kepala Kantor Bulog Jember, Muhammad Ade Saputra. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Bulog Jember membatasi pembelian beras Stabilitas Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Toko Pangan Kita Bulog. 

Konsumen rumah tangga hanya dibolehkan membeli dua bungkus dalam satu kali pembelian. Setiap bungkus berisi 5 kilogram beras SPHP.

Kepala Kantor Bulog Jember, Muhammad Ade Saputra mengatakan, untuk kemasan beras SPHP kemasan lima kilogram, setiap pembeli hanya boleh mengambil dua bungkus.

"Kalau untuk di Toko Pangan Kita, setiap konsumen rumah tangga, kami batasi satu hingga dua bungkus untuk beras kemasan lima kilo. Tujuannya untuk mencukupi kebutuhan mereka dalam satu rumah tangga," ujarnya, Sabtu (24/2/2024).

Menurutnya, pembatasan pembelian bahan pokok tersebut,  juga menyesuaikan kebutuhan masing-masing rumah tangga

"Misalkan dalam satu rumah tangga ada lima orang. Beras kemasan lima kilogram cukup untuk beberapa minggu ke depan," kata Ade.

Kalau konsumen membeli beras dalam jumlah banyak dan tidak wajar. Ade mengaku curiga, barang tersebut akan dijual lagi oleh pembeli tersebut.

"Itu kan jadi suatu pertanyaan, apakah beras SPHP ini mau dijual kembali atau tidak. Kan seperti itu," ucapnya.

Ia menjelaskan, pembatasan pembelian beras SPHP ini, sebagai bentuk antisipasi Bulog agar konsumen memanfaatkan bahan pokok tersebut sesuai kebutuhan rumah tangganya.

"Memang kadang konsumen membeli banyak, itu untuk dijual kembali dan itu yang tidak kami inginkan. Karena akan menjadi pemicu kenaikan harga beras dan kelangkaan," kata Ade.

Dia mengaku kesulitan melakukan pembatasan pembelian terhadap konsumen, karena terkadang, mereka menggunakan perantara lain untuk memburu beras SPHP.

Baca juga: Nasib Persija di Liga 1, Kian Dekat ke Zona Degradasi Usai Telan Kekalahan, 10 Laga Jadi Pembuktian

"Kadang-kadang konsumen ini ramai, bahkan mereka bisa menggunakan user atau orang lain untuk belanja kembali (ke Toko Bulog)," ucap Ade.

Mantan Kepala Kantor Bulog Bondowoso ini mengungkapkan pembatasan tersebut sebetulnya tidak ada aturannya. Dia mengaku hal tersebut hanya siasat agar pendistribusian beras SPHP bisa merata.

"Kalau aturan pembatasan konsumen itu tidak ada, sebetulnya. Ini hanya strategi kami saja. Jangan sampai terjadi panic buying di tingkat masyarakat atau konsumen," ucap Ade.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved