Berita Banyuwangi
Ke Bangsring Underwater Banyuwangi, Menko PMK: ini Contoh Desa Wisata Inovatif
Bangsring Underwater merupakan obyek wisata bahari berbasis edukasi dan konservasi.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, berkunjung ke Wisata Bangsring Underwater, Banyuwangi, Kamis (7/3/2024). Didampingi Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, selain melihat potensi wisata bahari, Menko juga berdialog dengan nelayan.
“Ini contoh desa wisata yang inovatif. Selama ini kita beranggapan desa wisata itu selalu pedesaan. Destinasi ini merupakan contoh desa wisata yang bisa memaksimalkan potensi pantai di wilayahnya,” kata Menko Muhadjir.
Bangsring Underwater merupakan obyek wisata bahari berbasis edukasi dan konservasi. Kawasan pantai ini berkembang menjadi destinasi bahari dengan melakukan upaya-upaya konservatif, seperti penanaman terumbu karang, konservasi pantai, hingga penanaman mangrove.
Baca juga: Anak 5 Tahun Tewas Tercebur di Selokan Rumah Tetangga
Menariknya, upaya konservasi ini dilakukan oleh nelayan setempat yang dulunya bisa dibilang sebagai "pengebom ikan". Hingga 2008, kelompok nelayan Samudra Bakti BESA memelopori langkah-langkah konservasi setelah mereka menyadari ekosistem laut di kawasan tersebut rusak.
Saat ini, kawasan perairan Pantai Bangsring, telah menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Banyuwangi. Wisatawan bisa melihat kejernihan laut, snorkeling, hingga sekedar menikmati kawasan pantai yang rimbun dengan pohon cemara udang.
Destinasi ini kini memiliki omzet Rp 450 juta per bulan. Pendapata Rumah Tangga Perikanan (RTP) juga meningkat dari yang sebelumnya Rp. 50 juta per tahun, menjadi Rp. 120 juta per tahun.
Baca juga: Anak TK di Pasuruan Meninggal Dunia Tenggelam Saat Berenang di Sungai
"Ini contoh yang bagus. Para nelayan yang semula cenderung menjadi perusak lingkungan, sekarang justru menjadi kekuatan positif untuk memulihkan keadaan. Tak sekadar pulih, tempat ini bahkan sekarang tumbuh menjadi pusat ekonomi kerakyatan yang bisa mensejahterakan masyarakat nelayan di sekitarnya,” ujar Menko PMK.
Di lokasi, Menko berdialog dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis). Menko juga berkeliling melihat langsung berbagai kegiatan pemberdayaan nelayan. Termasuk pengolahan sampah laut menjadi bricket, bahan bakar, hingga produk kerajinan.
“Di sini kami melihat sampah bisa diolah menjadi positif. Ada sampah plastik yang dikonversi jadi bahan bakar, tinggal diperbesar volumenya saja. Kalau permodelannya sudah bagus,” ujarnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)
Antisipasi Kemacetan Pelabuhan Ketapang, ASDP Batasi Penjualan Tiket Kendaraan Besar |
![]() |
---|
Para Sopir Demo Pelabuhan Ketapang, Bentangkan Merah-Putih Sepanjang 300 Meter di Jalan Raya |
![]() |
---|
100 Pelaku UMKM dan Pariwisata Banyuwangi Ikuti Pelatihan Pembuatan Konten Promosi Berbasis AI |
![]() |
---|
75 Calon Paskibraka Banyuwangi Masuk Karantina, Tiga Wakili ke Tingkat Provinsi dan Nasional |
![]() |
---|
Atasi Kemacetan di Akses Menuju Pelabuhan Ketapang, Ini yang Dilakukan Pemkab Banyuwangi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.