Berita Jember

Cabai Besar di Pasar Jember Langka, Bawang Putih Tembus Rp 40 ribu Per Kilo

Para pedangan di pusat pembelanjaan tradisional di Jember ini, kesulitan memperoleh komuditas tersebut dari para tengkulak.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Aktifitas Pedangan di Pasar Tanjung Jember saat Ramadan. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER-Pasokan Cabai merah besar di Pasar Tanjung Jember, Jawa Timur sangat langka pada awal Ramadan 1445 Hijriah.

Para pedangan di pusat pembelanjaan tradisional di Jember ini, kesulitan memperoleh komuditas tersebut dari para tengkulak.

"Lombok-lombok langka," ujar Hamida pedagang Pasar Tanjung, Selasa (12/3/2024).

Menurutnya, lombok yang masih ada di tengkulak masih cabai merah kecil. Itupun mereka menjualnya kepada para pedagang dengan harga mahal.

"Kemarin masih Rp 50 ribu ambilnya, sekarang jadi Rp 70 ribu ambilnya dari tengkulak. Kalau untuk cabai merah besar, tadi memang kosong di tengkulak," kata Hamida.

Baca juga: Sasar Kotak Amal Masjid Sejak 2022, Maling di Lumajang Gondol Uang Hingga Belasan Juta Rupiah

Hamida mengatakan terjadinya kelangkaan cabai besar lumrah terjadi. Sebab para petani masih menjalani hari pertama Puasa, sehingga cenderung tidak mau ke sawah.

"Awal puasa, biasa (seperti ini), masih banyak orang yang tidak ke sawah masih," ucapnya.

Sementara untuk komoditas lain, kata Hamida, sekarang yang naik harganya adalah bawang putih dan bawang merah. Kedua bumbu masak ini selisih kenaikan harganya mencapai Rp 10 ribu .

"Sekarang bawang putih harganya Rp 40 ribu per kilonya. Sementara bawang merah Rp 35 ribu. Harga normalnya bawang merah Rp 25 ribu, kalau bawang putih Rp 30 ribu," ucapnya.

Kenaikan harga dua komoditas tersebut, kata Hamida, berlangsung sejak satu minggu sebelum Ramadan. 

Baca juga: Potensi Teja Paku Alam Hengkang dari Persib Bandung, Mulai Tergeser, Semen Padang Jadi Aktor?

Dia mengatakan, akibat naiknya harga bumbu masak tersebut, para konsumen membeli barang itu secara eceran.

"Bisanya beli satu ons, sekarang beli Rp 5 ribu. Itu masih dicampur dengan tomat," kata Hamida lagi.

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com) 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved