Demam Berdarah

Terjadi Ledakan Kasus Demam Berdarah di Tulungagung, Sejumlah Rumah Sakit Antri Pasien DBD

Sejumlah rumah sakit di Tulungagung mengalami antrean pasien demam berdarah di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/David Yohanes
Pengasapan di Dusun Glotan, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung terjadi serangan DBD. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TULUNGAGUNG - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung mengalami peningkatan. Jumlah pasien DBD di rumah sakit terjadi ledakan.

Seperti yang dialami Ciput, salah satu warga Dusun Glotan, Kecamatan Campurdarat, sempat kebingungan mencari tempat perawatan anaknya yang terserang DBD.

Sejumlah rumah sakit yang didatanginya mengalami hal serupa, antrean pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Ciput mengaku sudah membawa anaknya ke RSUD dr Karneni Campurdarat, RSUD dr Iskak Tulungagung dan sebuah rumah sakit swasta. Ciput mengaku tidak mau anaknya antre di IGD karena khawatir malah tertekan.

"Kondisinya sama, semua menumpuk di IGD. Akhirnya dapat di sebuah klinik," ucapnya.

Baca juga: Potensi Persija dan Persib Bandung Kena Dampak Manuver Semen Padang, 2 Nama Jadi Aktor Utama

Warga di Padukuhan Kebon Dusun Glotan menjadi salah satu pusat serangan DBD tahun ini. Diperkirakan ada belasan warga yang terserang virus yang dibawa nyamuk aedes aegypti ini.

Menurut Ciput, serangan paling banyak ada di Gang Masjid Dusun Glotan. "Ada yang satu keluarga kena, ada yang sampai membutuhkan transfusi darah," sambung Ciput. Senin (25/3/2024) dilakukan fogging (pengasapan) oleh Dinas Kesehatan di wilayah yang terjadi serangan.

Direktur RSUD dr Karneni Campurdarat, dr Rio Ardona, mengakui ledakan pasien DBD. Saat ini persentase pasien DBD di RSUD dr Karneni Campurdarat lebih dari 50 persen.

"50 persen untuk satu diagnosa itu sudah sangat banyak. Kenaikan pasien DBD sudah terjadi sejak awal Februari," ujar dr Rio.

Saat ini RSUD dr Karneni mempunyai kapasitas 98 tempat perawatan pasien. Lanjut dr Rio, meski ada ledakan pasien DBD pihaknya masih menerima pasien baru.

Baca juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 Vietnam Vs Timnas Indonesia: Prediksi, H2H, Link Live Siaran RCTI

Hanya saja transisi pasien dari IGD ke ruang perawatan jadi lebih lama. Situasi ini kadang tidak dikehendaki keluarga pasien karena kunjungan pasien dibatasi. Padahal menurutnya, pasien lebih aman di IGD karena pengawasannya lebih intens.

"Dari pada memaksakan pasien masuk ke ruang perawatan yang sudah penuh, lebih baik di IGD saja. Di sana pasien lebih mudah diawasi," tegasnya.

Ledakan pasien saat ini diperkirakan fase puncak serangan DBD di Kabupaten Tulungagung. Saat ini Kabupaten Tulungagung tengah masuk siklus 5 tahunan DBD.

Awalnya curah hujan tinggi diperkirakan terjadi di Bulan Desember 2023, namun ternyata mundur di akhir Januari.

Fase puncak yang seharusnya terjadi di Januari-Februari 2024 akhirnya juga ikut mundur sekitar 1,5 bulan.

Baca juga: Hasil Pemeriksaan Sampel Makanan di Seluruh Pasar Takjil Banyuwangi, Kadinkes : Aman Dikonsumsi

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved