Hikmah Ramadan
Tipologi Wanita Salihah
Semarak media sosial membuat banyak wanita berlomba-lomba ingin terkenal.
Oleh: Dra Hj Faridatul Hanum MKom
Sekretaris MUI Jatim
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Wanita adalah perhiasan dunia. Akan tetapi perhiasan dunia di sini adalah wanita dengan kriteria ideal atau salihah menurut pandangan Islam. Semarak media sosial membuat banyak wanita berlomba-lomba ingin terkenal.
Berbagai cara agar diri mereka tampak sensasional di jagad media sosial. Dunia teknologi telah mengubah peradaban dunia. Wanita yang dulu pemalu, telah berubah menjadi pemberani dalam berbagai hal. Namun, sejatinya wanita, mereka mengimpikan untuk menjadi wanita terbaik atau wanita salihah. Lalu bagaimana Islam menuntun umatnya terutama wanita agar menjadi wanita salihah?
Berikut adalah ciri wanita salihah perspektif Al-Qur’an:
1. Wanita dengan kepribadian kuat
Siapa pun tidak bisa menghindar dari tantangan yang ada, termasuk perempuan. Hal ini dicontohkan oleh Asiyah yang merupakan istri dari Fir’aun. Asiyah adalah tokoh yang dijadikan perumpamaan sebagai perempuan dengan karakter kuat. Kuat di sini diartikan dengan kuat mencapai keimanan dan ketakwaan yang tinggi.
Beliau berani dalam menampakan keimanannya kepada Fir’aun. Dia tidak takut dengan ancaman yang akan diberikan Fir’aun. Adapun ayat Al-Qur'an yang bersangkutan dengan kisah tersebut adalah QS. al-Tahrim, ayat 11: Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.
Baca juga: Perahu Terdampar Hingga Pecah di Teluk Prigi Trenggalek, Satu Nelayan Tewas Satu Hilang
Asiyah adalah seorang perempuan yang tidak mudah terpengaruh oleh kenikmatan dunia, Asiyah tetap teguh dengan keimanan dan ketakwaan yang dipegangnya, dia tidak terpengaruhi oleh orang-orang yang kufur dan zalim.
Walaupun Asiyah tinggal ditempat kerajaan yang indah dan megah, dengan perhiasan yang berkilauan, pakaian yang bagus, dan apapun yang diinginkan oleh para wanita di dunia sudah tersedia di hadapan Asiyah. Akan tetapi, Asiyah tidak tergiur dengan kemanjaan dunia yang ada. Dia lebih memilih tempat yang kekal yang disediakan oleh Allah.
Wanita yang berkarakter kuat adalah wanita yang mampu menguatkan keimanan dan ketakwaannya. Tidak terpengaruh oleh jabatan, lingkungan maupun kenikmatan dunia. Dan sifat-sifatnya meliputi: penyayang, cerdas, sabar dan teguh pendiriannya.
Baca juga: Bawaslu Bangkalan Tangani 54 Kasus Tingkat Kabupaten dan Kecamatan
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Asiyah adalah dalam kondisi apapun tidak menghalangi wanita salihah untuk beriman, keberlimpahan harta tidak membuat iman terbeli. Bahkan lebih memprioritaskan akhirat daripada dunia, optimis dan mendukung setiap kebaikan.
2. Wanita sebagai istri yang patuh kepada suaminya
Ketaatan kepada suami bagi seorang wanita adalah wajib hukumnya, bahkan mengalahkan ketaatan kepada orang tua. Seorang istri selain diwajibkan taat kepada suami, juga harus membuat suami rida. Rasulullah SAW bersabda: “Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya rida padanya, maka ia akan masuk surga”. (HR. Tirmidzi)
Maksud hadis tersebut adalah jika seorang istri meninggal dunia dan ketika hidupnya tidak membuat hati suaminya kecewa maka dia akan memperoleh balasan surga. Begitu juga sebalikya, istri yang tidak mentaati suami juga mendapat ancaman dari Allah SWT berupa laknat. Oleh karena itu, seorang wanita hendaknya mampu menempatkan dirinya pada posisi yang benar. Yaitu apabila dirinya telah bersuami, maka yang paling berhak terhadap dirinya adalah suaminya, melebihi bapak dan ibu serta keluarganya yang lain.
Baca juga: Bangunkan Sahur Pakai Sound System Ukuran Jumbo, 9 Remaja Tulungagung Diamankan Polsek Campurdarat
3. Wanita yang pandai dan cerdas
Seorang wanita adalah ibu bagi anak-anaknya dan istri bagi suaminya. Pendidikan anaknya berada dalam tanggung jawabnya serta ia merupakan pemimpin di rumah suaminya. Oleh karena itu seorang wanita haruslah cerdas dan pandai agar ia mampu membentuk generasi-generasi bangsa yang cerdas. Ia juga harus berwawasan luas sehingga tidak mudah terbawa gosip dan tidak percaya pada hal-hal yang irasional.
Allah SWT secara khusus menunjuk baik kepada perempuan maupun lelaki untuk menegakkan nilai-nilai Islam dengan beriman, bertaqwa dan beramal. Allah SWT juga memberikan peran dan tanggung jawab yang sama antara lelaki dan perempuan dalam menjalankan kehidupan spiritualnya.
Dan Allah pun memberikan sanksi yang sama terhadap perempuan dan lelaki untuk semua kesalahan yang dilakukannya, sebagaimana yang dipaparkan dalam surat al-Ahzab ayat 35: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
Baca juga: Usai Jalani Uji Petik, Kapal-Kapal di Pelabuhan Banyuwangi Siap Layani Angkutan Lebaran
4. Wanita yang menjaga kesuciannya
Seorang wanita diwajibkan untuk menjaga kesuciannya dari perbuatan keji. Karena kesucian merupakan suatu kehormatan bagi yang menjaganya. Setiap lekukan indah pada tubuhnya, geraian rambut panjang adalah mahkotanya dan suara lembut yang merdu, semua itu harus dijaga kesuciannya.
Adapun ayat Al-Qur’an yang berkaitan tentang menjaga atas dirinya adalah QS al-Nisa’, ayat 34: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang salih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuz-nya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Jika Al-Qur'an telah menjelaskan ciri wanita salihah yang patut dianut, maka selayaknya setiap wanita mengikuti petuah-petuah dalam firman Allah. Jika bukan Al-Qur'an yang menjadi pedoman setiap muslimah, maka hancurlah perangai mereka. Maka dari itu Al-Qur'an perlu ditanamkan dalam hati setiap wanita, agar mereka selamat dari ombang ambing zaman. Dan sebaik-baiknya perhisan dunia adalah wanita salihah.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.