Lifestyle
Busana Lebaran yang Bisa Dipakai Kerja Makin Diminati, Tampil Chic dengan Setelan Outer
Seseorang dengan mobilitas tinggi cenderung menginginkan busana lebaran yang versatile
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Seseorang dengan mobilitas tinggi cenderung menginginkan busana lebaran yang versatile. Artinya dapat dikenakan untuk acara formal maupun informal.
Hal ini menjadi inspirasi bagi Yussi Martha dalam mendesain busana lebaran dengan gaya chic seri ready to wear.
Menurutnya, model seperti ini dapat digunakan untuk segala tampilan acara. Misalnya dikenakan untuk Hari Raya Idul Fitri maupun setelahnya.
“Kami angkat ready to wear itu bisa dipakai hari-hari, office look, silaturahmi juga bisa,” ungkapnya kepada Tribun Jatim, beberapa waktu lalu.
Mengandalkan outer dengan sentuhan tenun dapat diperuntukan untuk segala kesempatan.
Yussi Martha menghadirkan busana lebaran three piece. Bagian dalam, luar dan bawahan.
Ia menyebut sebagian besar minat masyarakat tidak ingin ribet saat memilih busana khusus lebaran. Setelan tersebut sengaja diperuntukan untuk semua kalangan.
“Apalagi mau Hari Raya orang tidak mau ribet, maunya beli baju yang bisa dipakai terus. Kalau untuk satu event hari raya kedepan tidak bisa dipakai lagi,” ungkapnya.
Busana ini didominasi warna-warna dominan biru. Warna putih dan cokelat hanya menjadi sentuhan kombinasi busana muslim tersebut.
Warna biru disebut Yussi, didapat dari pewarnaan alam yakni warna indigo. Sesuai dengan tema busana yakni Indigofera, pewarnaan biru yang dihasilkan disebut dari tumbuhan indigofera.
Karakteristik tumbuhan ini berdaun warna hijau tua berbentuk oval, memiliki bunga kecil dan batang semi berkayu.
Tanaman ini disebut menghasilkan warna biru berkualitas baik dan sering digunakan sebagai pewarna batik maupun tekstil lainnya.
“Warna alam yang ada di daerah rawa di Tuban, sebetulnya itu golongan rumput yang diolah untuk menjadikan warna alam keluarnya warna biru,” sebutnya.
Selain pewarnaan biru yang menonjol, busana Indigofera ini memiliki detail aksen payet.
Kesan glamour namun tetap elegan dengan tenun dan batik menambah statement dari busana tersebut.
“Ada sentuhan payet, maunya di Hari Raya ada sedikit glamour. Tetap dengan mengangkat batik. Kalau anak temaja sukanya yang simpel tapi elegan,” sebutnya.
Terkait pemilihan bahan, Yussi Martha menggunakan tenun dan batik yang ada di Jawa Timur. Bahan itu disebutnya berbahan kapas murni yang diolah menjadi benang hingga kain.
Ia menyebut, bahan itu sebagai salah satu bahan ramah lingkungan. Meski terlihat sedikit bervolume, Yussi menyebut, busananya tetap adem dan cocok untuk iklim tropis.
“Koleksi ini sebenarnya ada juga untuk laki-laki, tapi yang kami tonjolkan sembilan look untuk perempuan semua kalangan dari remaja, ibu-ibu,” ungkapnya.
Baca juga: Arus Lalin JLS Ramai Lancar H+3 Lebaran, Didominasi Wisatawan Pantai Mutiara dan Karanggongso
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Nurika Anisa/TribunJatimTimur.com)
Putri Indonesia Melati Tedja Kagumi Pernikahan Adat, Mulai Prosesi Hingga Balutan Busana |
![]() |
---|
Tren Boros Pakaian, Dosen PCU Bagikan Cara Hemat dan Ramah Lingkungan Daur Ulang Baju Lebaran |
![]() |
---|
Intip Gaya Hijab Motif untuk Tampilan Lebaran 2025 Makin On Point |
![]() |
---|
Tips OOTD yang Simpel dan Stylish untuk Berbagai Kesempatan |
![]() |
---|
Tren Pernikahan 2025, Pilih Layanan Serba Lengkap Minimalkan Waktu Persiapan Resepsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.