Injeksi Botox: Mitos, Fakta, dan Panduan Aman Sebelum Anda Melakukan

Injeksi Botox: Mitos, Fakta, dan Panduan Aman Sebelum Anda Melakukan Prosedur Penyuntikan Medis

Dokumen Esther Aesthetic Clinic
Tindakan injeksi botox di Esther Aesthetic Clinic Malang 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Injeksi botulinum toksin atau botox adalah suatu prosedur penyuntikan medis yang mengandung bakteri Clostridium Botulinum, ke area tertentu yang bertujuan untuk menghilangkan kerutan. Injeksi ini biasa nya di lakukan di area otot yang bergerak, seperti dahi, area di antara kedua alis, sudut mata ataupun leher. Botox bekerja dengan cara menghambat signal saraf asetilkolin yang ada dalam otot, sehingga membuat wajah lebih rilex. 

Injeksi botox dapat dikerjakan sejak usia 25 tahun atau 30 tahun tergantung kondisi kerut pasien. Hasil suntikan biasa bertahan 4-6 bulan dan setelah nya maka di perlukan penyuntikan kembali. Untuk dosis yang di gunakan, akan berbeda2 tergantung area dan banyak nya kerutan. Penyuntikan relatif tidak sakit karena ada pengolesan cream anestesi sebelumnya. Pengerjaan nya pun relatif cepat. Tidak sampe 15 menit selesai.

Sesungguhnya, injeksi botox tidak hanya berfungsi untuk menghilangkan kerut. Dalam dunia medis secara umum, botox telah di gunakan sejak tahun 1980.

Injeksi ini sudah lama digunakan juga untuk mengatasi penyakit medis seperti mengatasi kaku otot, migrain kronis, blefarospasme, mengatasi keringat berlebih pada area tangan atau ketiak. Sehingga tidak perlu takut karena injeksi ini sangat aman untuk di gunakan. 

Toxin pada Clostridium Botulinum juga terbukti dapat mengontrol kadar minyak berlebih pada wajah. Akhir2 ini muncul istilah microbotox.

Apa itu microbotox? dr. Shella Puspita dari Esther Aesthetic Clinic Malang menjelaskan bahwa Microbotox sebenernya merupakan injeksi botox dengan pengenceran tertentu bisa sampai 4 atau 5x dari pengenceran yang biasa.

Cara pengerjaan nya pun berbeda, untuk microbotox bisa di suntikan di seluruh wajah, berfungsi untuk pengencangan, mengecilkan pori, mengurangi minyak berlebih pada wajah. Bisa jadi solusi untuk pasien yang tidak mau di benang.

Atau solusi untuk pasien berjerawat. Injeksi ini juga banyak sekali di gunakan untuk pasien chubby. injeksi botox terbukti dapat mengecilkan otot rahang atau otot masseter sehingga pasien akan terlihat tirus.

Menurut dr. Shella Puspita, ada beberapa hal yang musti di perhatikan sebelum dan sesudah injeksi botox :

- Hindari konsumsi alkohol, obat pengencer darah 1 minggu sebelum injeksi untuk menghindari lebam.

- Hindari mengosok area post injeksi botox dan usahakan kepala  tetap dalam posisi tegak , tidak berbaring 5 jam setelah nya. Perubahan posisi kepala secara signifikan dapat mempengaruhi hasil botox.

- Hindari sauna , membasuh muka dengan air panas, berjemur , 1 minggu setelah injeksi.

Lalu apakah beda botox dan filler?

Botox di gunakan untuk menghilangkan kerut dinamis, sedangkan filler untuk kerut statis.kerut dinamis adalah kerut yang timbul hanya pada saat wajah kita berekspresi. Sedang kan filler di gunakan untuk mengoreksi kerut yang tetap ada walaupaun wajah kita tidak berekspresi. Filler juga bisa di gunakan untuk mengisi area yang kosong seperti area bawah mata (mata cowong), area smiling line.

dr. Shella Puspita menambahakan “Ada beberapa mitos yang mengatakan bahwa injeksi botox dapat menyebabkan flat ekspresi atau seperti muka robot. Hal ini tidak benar. Selama injeksi di kerjakan di area otot yang benar dan dengan dosis yang tepat, maka tidak akan menyebabkan hilangnya ekpresi”. 

Apakah botox menyebabkan ketergantungan?

Menurut dr.Shella, sebenarnya dalam istilah medis ketergantungan adalah sesuatu yang jika tidak di berikan, maka akan menimbulkan efek samping yang mengganggu kesehatan.

Contoh seperti narkoba atau zat psikotropika. Jika tidak digunakan maka akan timbul efek samping seperti gangguang halusinasi, berdebar, hal - hal yang menggangu kesehatan. Sedangkan pada kasus botox, ketergantungan yang di maksud adalah, setelah injeksi maka wajah tampak lebih muda.

Setelah efek botox habis, wajah akan terlihat tua kembali.

Tentu setiap orang lebih suka tampil muda bukan? Maka biasanya orang akan melakukan injeksi botox kembali karena hasilnya sangat bagus.

Apakah setelah efek botox habis, kerut malah akan tambah banyak?

Tentu saja tidak. Setelah efek botox hilang, maka kerut akan kembali seperti sedia kala, tidak ada penambahan kerutan. 

Sangat penting untuk mengkonsultasikan dengan dokter terkait dosis, area yang mau diinjeksi, untuk menghindari efek-efek negatif.

Dan pastikan juga yang mengerjakan adalah dokter yang kompeten di bidang nya. Konsultasi dan tindakan botox atau microbotox yang aman salah satunya bisa dilakukan di Esther Aesthetic Clinic Kota Malang.

Botox akan dilakukan oleh dokter profesional dan dengan rangkaian prosedur serta proses konsultasi yang lengkap. Alamat lengkap Esther Aesthetic Clinic ada di Jl. Julius Usman no 64, Klojen, Kota Malang. (*)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved