Berita Viral
Viral Kabar Anak ODGJ di Jember Jadi PSK Ternyata Hoaks, Tetangga Penyebar Berita Bohong Dipolisikan
Kabar anak ODGJ jadi PSK di Jember yang viral ternyata hoaks. Tetangga yang jadi pelaku penyebar berita bohong kini dipolisikan.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Belakangan ini diketahui kabar anak ODGJ jadi PSK di Jember yang viral ternyata hoaks.
Tetangga yang jadi pelaku penyebar berita bohong kini dipolisikan keluarga anak ODGJ tersebut.
Sebelumnya, viral kabar anak ODGJ bernama Atika jadi PSK di Jember.
Kabar tersebut diungkap oleh tetangga.
Baca juga: Gadis ODGJ Diviralkan di Medsos Dijual Ayahnya jadi PSK, Pihak Keluarga Tak Terima Lapor Polisi
Baca juga: Camat di Jember Ungkap Fakta Tentang Video Viral ODGJ Dijadikan PSK oleh Ayahnya
Kabar itu pun viral di media sosial sehingga menyebabkan pihak keluarga ramai dihujat.
Sang ayah harus menahan pilu karena dituding menjual anaknya yang ODGJ menjadi PSK.
Tudingan ini menjadi topik viral di media sosial.
Terutama setelah ada YouTuber yang mendatangi pria dan anaknya tersebut.
Diketahui, anak perempuan tersebut bernama Atika (26).
Atika tinggal bersama sang ayah di Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur.
YouTuber tersebut kemudian langsung datang ke Jember untuk memastikan kebenaran kabar ODGJ Atika tersebut.
Lantas sepasang suami istri yang mengaku sebagai tetangga Atika, Siti dan Eko, mengungkap penuturan mereka.
"Kami tetangganya," kata Siti, dikutip TribunJatim.com dari tayangan di kanal sang YouTuber, Rabu (5/1/2024).
Siti menyebut, Atika dan keluarganya sangat tertutup dan tidak pernah bergaul.
Menurut Siti, ibunda Atika sudah meninggal dunia sejak wanita tersebut masih balita.
"Mereka sangat tertutup. Ibunya sudah meninggal dunia, sejak Atika usia 3 tahun," ucap Siti.
Siti menyebut, sehari-hari Atika selalu ikut kemana pun sang ayah pergi.
"Bapaknya itu kerja di sawah, anaknya selalu ngikut, enggak mau bergaul dengan tetangga," kata Siti, melansir Tribun Jakarta.
Mereka lantas menyebut, kabar soal ODGJ tersebut dijadikan ayahnya PSK sudah menjadi rahasia umum di desa.
Namun saat Eko berusaha mengkonfirmasi kabar tersebut, ayah Atika seketika membantahnya.
"Pak Dikon alasannya diajak jalan-jalan, padahal dijual," kata Eko.
"Dia enggak ngaku kalau jual anaknya, padahal sudah banyak yang tahu. Dia ngaku cuma diajak jalan-jalan," lanjut Eko.
Eko kemudian menjelaskan kalau kondisi perekonomian Atika dan ayahnya sangat kurang.
Ayah dan anak tersebut tinggal berdua di sebuah gubuk reyot yang nyaris roboh.
"Faktor ekonomi itu rendah banget," kata Eko.
Menurut Eko, sebenarnya Atika mempunyai kakak.
Namun kakak Atika tinggal berbeda desa.
"Dia punya kakak, tapi beda desa," ungkap Eko.
"Kakaknya sudah menikah, tapi sama-sama ekomominya kurang," imbuhnya.
Di saat Eko dan Siti mendatangi rumah Atika, ODGJ tersebut lebih banyak diam.
Sementara itu, seorang pria bernama Wardi mengaku, temannya pernah memakai jasa Atika.
Wardi menyebut, Atika dan pria hidung bilang biasanya bercinta dimana saja, tak harus di hotel.
"Teman saya pernah pakai Atika, pernah transaksi di daerah Sinaga," ucap Wardi.
"Di tempat sepi dimana aja," imbuh Wardi.
Wardi lalu mengungkapkan, temannya mulanya bertransaksi dengan ayahnya Atika.
Menurutnya, untuk sekali bercinta, pria tua tersebut mematok harga murah dari Rp20 sampai Rp25 ribu.
"Pemudanya itu datangi bapaknya, lalu transaksi (ke) bapaknya," kata Wardi.
"Temanku bilang cuma Rp20 ribu," imbuhya.
Wardi menambahkan, Atika dan ayahnya hampir setiap malam beraksi dengan berkeliling mengunakan sepeda.
"Setiap malam dia keluar," kata Wardi.
Lebih lanjut Wardi menyebut, pria yang memakai jasa Atika biasanya adalah para pemabuk.
"Banyakan pemuda yang suka mabuk-mabukan," ucap Wardi.
Sang YouTuber lantas menyebut akan berusaha menyelamatkan nasib Atika.
"Ini adalah eksploitasi saya paling tidak suka," ucap sang YouTuber.
Dalam video lain yang beredar, sang YouTuber mencoba 'menawar' Atika kepada sang ayah dengan sejumlah uang.
Tetapi sang ayah dengan tegas menolak tawaran tersebut.
Menanggapi simpang siurnya informasi tersebut, Camat Jenggawah, Endro Lukito angkat bicara.
Dia membantah seluruh isi narasi yang beredar viral di media sosial tersebut.
Endro menjelaskan, sudah ada pihak Dinas Sosial Jember dan pemerintah desa setempat yang melakukan investigasi ke kediaman pria tersebut.
Berdasarkan hasil investigasi, kata Endro, masyarakat setempat sudah mengetahui keberadaan perempuan yang sering dibonceng ayahnya naik sepeda tersebut.
"Tetapi bukan dijual, menurut pengakuan orang tuanya," ujar Endro, dikutip dari Surya.co.id, Sabtu (4/5/2024).
"Anaknya itu memang terobsesi ingin tampil cantik, seperti artis. Sehingga dia itu berdandan," tambahnya.
Hanya karena gaya berpakaian perempuan tersebut, sang ayah lantas dituding menjual anaknya menjadi PSK.
"Seolah-oleh dijual. Padahal tidak," ungkap Endro.
Endro menambahkan, sang ayah sempat menangis kepadanya saat menceritakan tentang tudingan tersebut.
"Wong saya sempat menanyakan langsung kepada yang bersangkutan (sang ayah). Saat itu yang bersangkutan nangis," tutur Endro.
Endro mengatakan, perempuan yang diduga ODGJ tersebut hanya tinggal bersama ayahnya.
Sementara ibunya telah meninggal sejak perempuan tersebut masih kecil.
Adapun, alasan sang ayah sering membawa anaknya menaiki sepeda, karena sang anak suka berjalan-jalan sore hari.
"Informasi dari Kepala Dusun, memang anaknya sering minta ayahnya jalan-jalan sore hari di tempat keramaian di Alun-alun Ambulu, duduk duduk, tapi setelah itu pulang kok," ucap Endro.
Endro juga menegaskan, selama meminta keterangan dari tetangganya, tidak ada yang mengatakan kalau ODGJ tersebut dijadikan PSK.
"Dan saya datang menemui bapak dan anak serta tetangganya, pada Jumat di minggu kemarin, saya mengumpulkan informasi dari masyarakat tidak seperti itu (dijadikan PSK)," ucapnya.
Kini terungkap penyebar hoaks ODGJ Atika dijadikan PSK tersebut adalah tetangga korban sendiri, yaitu AW dan HK.
Hal itu diungkap oleh Kasatreskrim Polres Jember, AKP Abid Uwais Alqarni.
Selain itu, keluarga juga melaporkan pemilik akun YouTube PN yang mengunggah video.
Polisi menyatakan akan mendalami perkara tersebut.
Tak hanya itu, pihaknya akan memanggil beberapa orang termasuk pelapor, untuk dimintai keterangan.
"Masih akan kami dalami dulu," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Abid mengungkapkan, paman pelapor melaporkan kasus tersebut pada 3 Mei 2024 lalu.
Paman korban tidak terima karena keponakannya diisukan jadi PSK dan dijual oleh ayahnya dengan harga Rp25 ribu kepada pria hidung belang.
"Laporannya sudah diterima oleh pihak Polres Jember dan sekarang sedang dalam proses (pemeriksaan berkas laporan)," ujarnya, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan dengan memanggil para saksi dari pihak pelapor, untuk pendalaman laporan.
"Kami akan melakukan pemanggilan saksi-saksi, untuk pendalaman dari laporan yang diperkarakan seperti apa," kata Abid.
Abid mengaku belum bisa membuka identitas pihak yang dilaporkan.
Sebab hal itu membutuhkan keterangan dari pelapor terlebih dahulu.
"Lalu kami akan lakukan pengembangan terhadap para saksi. Termasuk pihak terkait (terlapor) pasti akan kami panggil," urainya.
Dia mengaku belum bisa menjelaskan perkara pidana dari pemberitaan lantaran masih perlu mempelajari isi laporan dari pelapor dulu.
"Kalau dugaan pasti, kalau sudah lakukan pemeriksaan akan kami infokan (ke wartawan)," ucap Abid.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.