Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro

Aroma Korupsi Pengadaan 384 unit Mobil Siaga Pemkab Bojonegoro Senilai Rp 98 Miliar

Diduga ada tindak pidana korupsi dalam proses pengadaan mobil yang dilakukan Pemkab Bojonegoro pada 2022 lalu itu, dengan total anggaran Rp 96 miliar.

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/yusab alfa ziqin
Sejumlah Mobil Siaga saat diserahkan ke Kantor Kejari Bojonegoro 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bojonegoro - Pengadaan 384 unit Mobil Siaga oleh Pemkab Bojonegoro terus menjadi buah bibir masyarakat Kabupaten Bojonegoro.

Diduga ada tindak pidana korupsi dalam proses pengadaan mobil yang dilakukan Pemkab Bojonegoro pada 2022 lalu itu, dengan total anggaran Rp 96 miliar itu.

Kejari Bojonegoro telah memiliki dua alat bukti terkait tindak pidana tersebut, sehingga perkara itu kini sudah masuk tahap penyidikan.

Salah satu pejabat Pemkab Bojonegoro yang mengetahui mekanisme Pengadaan Mobil Siaga mengakui, proses pengadaan mobil itu memang ganjil.

"Pengadaan Mobil Siaga terkesan dipaksakan dan terburu-buru. Atau bisa dikatakan perencanaannya tidak bagus," ungkapnya, Sabtu (1/6/2024).

Pada akhir 2022, kata pejabat enggan disebut namanya ini, Pemkab Bojonegoro memberikan anggaran sekira Rp 96 miliar untuk 384 pemerintah desa (pemdes).

Rp 96 miliar itu bersumber dari P-APBD Bojonegoro 2022. Untuk diberikan ke 384 pemdes, Rp 96 miliar itu ditajuki Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD).

"Pada pekan terkahir Desember 2022, BKKD itu cair untuk 384 desa. Setiap desa menerima Rp 250 juta untuk membeli Mobil Siaga," jelasnya.

Baca juga: Bu Guru Dilabrak Murid yang Masih SD, Diduga Cemburu Lihat Chat dengan Pak Guru, Kisahnya Viral

Pembelian Mobil Siaga oleh pemdes menggunakan Rp 250 juta itu, kata dia, melalui lelang yang dilakukan pemdes sesuai petunjuk Pemkab Bojonegoro.

"Lelang Pengadaan Mobil Siaga ini tak lazim. Sebab tak melalui E-Katalog dan juga kurang sesuai dengan regulasi LKPP," jelasnya.

Ditambah, kata dia, spesifikasi Mobil Siaga telah ditentukan sedemikian rupa oleh Pemkab Bojonegoro. Yang mana spesifikasi itu merujuk dua jenis mobil.

"Yakni Suzuki APV atau Daihatsu Luxio. Akhirnya para kades membeli dua jenis mobil itu. Namun mayoritas membeli Suzuki APV," jelasnya.

Baca juga: Cek Kondisi Bayi Korban Penganiayaan Ayah Kandung di Probolinggo, Pastikan Tak Alami Luka Dalam

Selain itu, ungkap dia, lelang Pengadaan Mobil Siaga tersebut ada yang disusulkan bahkan ada yang tak klir. Namun Mobil Siaga sudah diterima pemdes.

"Mobil Siaga itu diterima 384 pemdes pekan terkahir Desember 2022, tak sampai sepekan setelah BKKD dicairkan. Kan aneh itu. Begitu cepat," jelasnya.

Muncul isu bahwa lelang Pengadaan Mobil Siaga itu sarat rekayasa. Ada intrik antara penyedia Mobil Siaga dengan Pemkab Bojonegoro.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved