Pilkada Jember 2024

Perangkat Desa dan Nakes Honorer Deklarasi Dukung Gus Fawait Jadi Calon Bupati

Persatuan Perangkat Desa Indonesia bersama Forum Honorer Tenaga Kesehatan Jember deklarasi dukungan Cabup untuk Gus Fawait

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Jember deklarasi dukungan Gus Fawait di Pilkada Jember 2024. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) bersama Forum Honorer Tenaga Kesehatan Kabupaten Jember deklarasi mendukung Muhammad Fawait atau Gus Fawait pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jember 2024.

Dua organisasi ini menyerukan deklarasi dukungan terhadap Gus Fawait sebagai calon bupati 2024, di Hotel Luminor Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Jumat (28/6/2024).

Koordinator Forum Honorer Nakes Jember, Ratih Diah Palupi mengatakan dukungan tersebut sengaja dilakukan karena mereka nyaman terhadap politisi Partai Gerindra itu. Sebab visi-misinya sangat cocok untuk keberlangsungan tenaga kesehatan.

"Karena visi-misinya untuk menyejahterakan kami. Yang kedua, juga memperbaiki sumber daya manusia dengan memperbaiki SK bupati," katanya.

Menurutnya, memang para honorer tenaga kesehatan diangkat melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Jember, tetapi gaji mereka masih di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK).

"Ada 1.124 honorer tenaga kesehatan di kami, yang gajinya masih dibawah UMK," imbuh Palupi.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PPDI Kabupaten Jember, Bintoro Adi Kusumo menambahkan, dukungan ini khusus bagi Gus Fawait,  sebagai calon bupati di Pilkada Jember 2024.

"Untuk jadi P1 nya, agar 2.500 perangkat desa di Jember status perangkatnya berdasarkan SK bupati, tidak hanya SK kepala desa," ujar Bintoro.

Mengingat, kata dia, perangkat desa merupakan struktur birokrasi pemerintahan paling bawah dan berhadapan langsung dengan masyarakat. Sehingga status mereka harus dipertegas, agar tidak mudah dicopot begitu saja oleh Kades.

"Persoalan lain perangkat desa, gaji mereka masih Rp 2,2 juta. Sehingga hal itu akan mempengaruhi kerja perangkat desa dalam melayani masyarakat, apalagi untuk menurunkan stunting," kata Bintoro.

Baca juga: Ditanya soal Cawabup di Pilkada Jember 2024, Gus Fawait: Ojo Grusa Grusu

Menanggapi hal itu, Gus Fawait mengatakan perangkat desa dan tenaga kesehatan memang harus diperhatikan. Sebab dua bidang ini berkaitan langsung dengan layanan publik.

"Data kemiskinan dari 2022 hingga 2023 terus naik, dan orang miskin paling banyak ada di desa. Maka perangkat desa adalah ujung tombak dalam upaya pengentasan kemiskinan yang ada di Kabupaten Jember," tanggapnya.

Gus Fawait menilai, bupati harus bersinergi dengan kepala desa, perangkat desa, rukun tetangga, dan rukun warga (RT/RW).

"Agar pembangunan akan semakin mudah dan lebih baik. Sehingga kemiskinannya bisa menurun," urainya.

Kemiskinan merupakan akar dari semua persoalan, yang bisa menjadi cikal bakal terjadinya stunting, kematian ibu dan bayi, juga masalah kesehatan lain.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved