Berita Probolinggo

Lima Orang Peragakan Rekonstruksi Tewasnya Warga Probolinggo karena Senapan Angin Saat Berburu

Polres Probolinggo menggelar rekonstruksi kasus tewasnya Yusup (23) warga Desa Betek, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo pada Jum'at (5/7/2024).

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Ahsan Faradisi
Para saksi dan terduga pelaku saat rekontruksi. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Unit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo menggelar rekonstruksi kasus tewasnya Yusup (23) warga Desa Betek, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo pada Jum'at (5/7/2024).

Dalam rekontruksi langsung di Tempat Kejadian Perkara (TKP), tepatnya di hutan Desa Betek, Kecamatan Krucil yang dipimpin Kanit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo, Ipda Eko Aprianto itu digelar kurang lebih selama 3 jam

Baca juga: Berdayakan Pasien ODGJ, Usaha Rumahan Kue Kacang di Banyuwangi Beromset Ratusan Juta

Penyidik juga menghadirkan 5 orang yang terlibat dengan tewasnya bapak 1 anak itu akibat terkena peluru milik salah satu rekan korban. Ada sebanyak 13 adegan diperagakan dalam rekontruksi itu, mulai dari awal berangkat hingga korban terkena peluru.

Saat rekonstruksi, MR (23) mengaku, sebelum menyadari peluru senapan angin milik mengenai dahi korban, bidikan senapannya menargetkan seekor burung perkutut yang berada di ranting pohon.

Baca juga: Berbelit, Majelis Hakim Tegur 9 Saksi Kasus Dugaan Pemotongan Insentif

"Posisi burung ini tidak terlalu tinggi, tapi kalau ke tempat korban berada itu tertutup semak-semak. Jadi pas saya tembak burung perkutut ini tidak sampai kena, dan tidak tahu kalau kena ke korban," aku MR. 

Tak berselang lama, lanjut MR, dirinya kemudian mendengar teriakan ZI (30) yang saat itu sedang bersama korban. Setelah didekati, ternyata korban sudah dalam keadaan membungkuk dengan luka di dahinya.

"Kemudian saya dan teman ini membawa korban ke tempat sepeda motor yang di parkir. Kemudian saya telpon temen-temen yang lain. Setelah semuanya berkumpul, korban langsung kami bawa ke Puskesmas Condong," ungkapnya.

Dalam perjalanan, menurut MR, bahkan ketika sampai di Puskesmas Condong, korban masih bernafas. Meninggalnya korban diketahui setelah sampai di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Baca juga: Ramai Disebut Sebagai Kandidat Kuat Bupati Kabupaten Malang, Ini Rekam Jejak Puguh Wiji Pamungkas!

"Dalam perjalanan memang masih bernafas, karena saya yang megang korban dari belakang," pungkasnya.

(Ahsan Faradisi/TribunJatimTimur.com) 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved